Surabaya, MercuryFM – Menyambut perubahan jadwal perjalanan kereta api di wilayah Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya yang akan berlaku pada 1 Februari 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Commuter melalui Manager Public Relations-nya, Leza Arlan, mengungkapkan sejumlah penyesuaian yang akan diterapkan, baik untuk commuter line maupun kereta api jarak jauh. Menurut Leza, perubahan jadwal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi operasional.
“Di wilayah Daop 8, terdapat 63 stasiun, dengan target masing-masing stasiun melayani antara 100 hingga 150 orang. Salah satu perubahan yang paling signifikan adalah penyederhanaan perjalanan Commuter Line Penataran,” ujar Leza dalam wawancaranya. “Perjalanan ini akan disusun menjadi dua jalur: pertama, searah jarum jam dari Surabaya Kota, Kertosono, dan Malang, dan kedua, berlawanan arah jarum jam, yakni dari Surabaya, Kertosono, hingga Malang,” tegas Leza saat ditemui di Stasiun Gubeng, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, KAI juga akan mengoptimalkan dua perjalanan commuter line, yaitu Commuter Line Jenggala dan Sindro yang akan digabungkan menjadi satu rangkaian. “Tujuannya adalah untuk memaksimalkan kapasitas dan memperluas jangkauan layanan, termasuk ke area Mojokerto dan Sidoarjo,” tambah Leza.
Bagi para pengguna Commuter Line, perubahan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kemudahan, meski Leza mengingatkan agar penumpang tetap menyesuaikan diri dengan perubahan jadwal yang sudah diumumkan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan situs resmi KAI. “Volume pengguna Commuter Line sendiri, per Januari 2025, tercatat sudah mencapai 37.200 orang, dengan puncaknya mencapai 39.400 orang. Kami berharap dengan adanya penyederhanaan dan optimalisasi ini, kami bisa lebih melayani pengguna dengan lebih baik lagi,” jelasnya.
Perubahan jadwal tidak hanya berlaku untuk commuter line, tetapi juga untuk kereta api jarak jauh. Leza menginformasikan adanya penyesuaian jadwal pada beberapa kereta api, seperti Kereta Api Pasundan yang sebelumnya berangkat pukul 05.50 dari Surabaya Gubeng, kini akan berangkat pada pukul 05.00 mulai 1 Februari mendatang. Bahkan, ada beberapa perubahan signifikan seperti Kereta Api Gaya Baru Malam yang jadwalnya berubah dari pukul 12.00 siang menjadi pukul 06.30 pagi.
“Sangat penting bagi para penumpang yang sudah memesan tiket untuk perjalanan mulai 1 Februari untuk memeriksa kembali jadwal yang tercetak di tiket mereka, karena ada perubahan pada 13 kereta api jarak jauh,” ujar Leza, menekankan pentingnya perhatian khusus bagi penumpang yang sudah merencanakan perjalanan.
Tak hanya itu, untuk melengkapi perubahan yang ada, KAI juga akan memperkenalkan empat kereta api baru pada 1 Februari 2025, di antaranya Kereta Api KAI Zen Space yang melayani rute Malang-Ketapang (Banyuwangi), Kereta Api Sancaka Utara dari Pasar Turi menuju Cilacap, serta kereta api lainnya yang melayani Jakarta.
Meskipun ada perubahan jadwal dan pengenalan kereta api baru, Leza menegaskan bahwa tarif untuk perjalanan kereta api tetap tidak mengalami kenaikan. “Sebagai perusahaan yang berstatus Public Service Obligation (PSO), kami tetap mengutamakan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Jadi, perubahan ini murni untuk efisiensi dan peningkatan layanan,” ungkap Leza.
Bagi pengguna kereta api, terutama yang melakukan perjalanan jarak jauh dan menggunakan kereta api commuter, KAI berharap perubahan jadwal ini akan memberikan kemudahan dan kenyamanan, serta dapat meningkatkan ketepatan waktu perjalanan. Seiring dengan diberlakukannya perubahan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami perubahan yang terjadi dan menyesuaikan jadwal keberangkatan mereka.
Dengan berbagai penyesuaian yang dilakukan oleh PT KAI, diharapkan kereta api semakin menjadi pilihan utama bagi masyarakat dalam mobilitas sehari-hari, baik untuk perjalanan jarak pendek maupun jauh.(dan)
