Jakarta, MercuryFM – Program Electrifying Agriculture (EA) yang digagas oleh PT PLN (Persero) terus menunjukkan hasil positif sepanjang tahun 2024. Program ini, yang dirancang untuk mendukung sektor pertanian, perikanan, perkebunan, dan peternakan, berhasil menambah 53.539 pelanggan baru, menjadikan total pelanggan yang terhubung pada program ini sebanyak 300.535 pelanggan, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang tercatat 246.996 pelanggan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan bahwa Program EA bertujuan mendorong transformasi sektor agrikultur di Indonesia dengan penerapan teknologi pertanian modern berbasis listrik. Melalui program ini, PLN berharap dapat membantu petani untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan secara signifikan.
“Program Electrifying Agriculture adalah upaya kami untuk menciptakan nilai bersama (Creating Shared Value) yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Pemanfaatan teknologi agrikultur berbasis listrik memungkinkan sektor pertanian menjadi lebih modern, yang pada gilirannya meningkatkan produktivitas petani,” kata Darmawan dalam pernyataan tertulisnya, Minggu (19/1/2025).
Pada 2024, total daya yang tersambung melalui program ini mencapai 4.203,36 Mega Volt Ampere (MVA), dengan konsumsi listrik yang tercatat mencapai 6,17 Terawatt Hour (TWh). Pencapaian ini turut mendorong kenaikan penjualan tenaga listrik bagi pelanggan EA sebesar 10,15%, dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 9,35% Year on Year (YoY).
“Melalui Program EA, PLN berkomitmen untuk menyediakan akses energi yang terjangkau, andal, berkelanjutan, dan modern bagi seluruh masyarakat. Kami juga berupaya berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, serta mendukung ketahanan pangan dengan gizi sehat, sesuai dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto,” tambahnya.
Program EA juga mendapat perhatian positif dari Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan Kementerian Pertanian RI, Mayor Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani. Ia menjelaskan bahwa pemanfaatan pompa air listrik dapat menghemat biaya operasional petani dan meningkatkan efisiensi waktu. Dengan suplai listrik yang andal dari PLN, program ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional.
“Pemanfaatan pompa listrik jauh lebih hemat biaya dibandingkan dengan pompa air berbahan bakar solar. Dengan adanya EA, kami berharap produktivitas petani akan meningkat,” ungkap Ahmad.
Manfaat Program EA juga telah dirasakan langsung oleh Kelompok Tani Mekar Sari di Desa Sukorejo, Ponorogo, Jawa Timur. Ketua Kelompok Tani Mekar Sari, Gatot (59), menyatakan bahwa penggunaan pompa listrik untuk irigasi sawah menghemat biaya operasional hingga 300%.
“Dulu kami menggunakan pompa diesel yang biayanya bisa mencapai Rp1.500.000,-, sementara dengan pompa listrik, biaya hanya sekitar Rp500.000,-. Ini jelas membantu kami meningkatkan hasil pertanian,” jelas Gatot.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, Dydik Rudi Prasetya, menambahkan bahwa kehadiran listrik melalui Program EA memungkinkan petani menggunakan sistem pengairan sumur, yang pada gilirannya meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) Padi di daerah tersebut.
“Ponorogo kini menjadi objek Panen Raya dengan IP 200, IP 300, dan bahkan IP 400. Semua ini berkat listrik yang mengalir ke sawah untuk kebutuhan pengairan,” terang Dydik.
Dengan terus berkembangnya program ini, PLN berharap dapat terus mendukung transformasi pertanian Indonesia menuju sektor yang lebih efisien, produktif, dan berkelanjutan.(dan)