PDIP dinilai Prof Ikrar partai yang konsisten jadi garda terdepan penjaga Demokrasi

Surabaya, MercuryFM- Ilmuwan politik Prof. Ikrar Nusa Bhakti mengapresiasi berbagai langkah politik yang konsisten dilakukan PDI Perjuangan, yang berani terus merawat dan mengawal demokrasi.

Sejarah panjang PDI Perjuangan yang berasal dari fusi beberapa partai berhasil menjadikannya sebagai partai yang dapat diterima berbagai kalangan masyarakat.

“PDIP satu-satunya partai yang melebur dari berbagai suku agama secara merata. Itulah partai yang bisa bertumbuh dan berkembang,” ujarnya saat menjadi pembicara pada gelaran Seminar HUT PDI Perjuangan ke- 52 yang dilaksanakan di Hotel Mercure Surabaya Grand Mirama, Sabtu (12/01/25).

Dalam acara seminar yang mengusung tema “Perjalanan Panjang Serta Berliku Merawat dan Mengawal Demokrasi”, yang juga menghadirkan narasumber, pengamat politik Adi Prayitno M.Si, dan Ketua DPP PDIP Ir Bambang Wuryanto MBA atau Bambang Pacul, Prof Ikrar juga  mengingatkan kepada seluruh kader PDI Perjuangan agar tidak lupa kepada garis dari marhaenisme Soekarno. Pesan ini dia sampaikan mengingat berbagai tantangan politik di masa mendatang yang akan menjadi lebih berat.

“Ideologi marhaenisme itulah yang akan menjadikan PDI Perjuangan survive. Oleh karena itu, maka masa depan partai akan menjadi sangat penting,” ucapnya.

Selain itu dirinya juga mengimbau agar partai politik mampu menjadi wadah bagi para generasi muda untuk turut aktif dan berkembang. Mengingat 5 tahun mendatang akan makin banyak generasi muda yang memiliki hak memilih.

“Yang namanya anak muda itu harus benar-benar diutamakan. Kalau partai tidak melakukan regenerasi dalam rekruitmen anak muda, maka akan sulit untuk maju dan bertahan di masa depan,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut Prof Ikrar juga mengapresiasi hasil yang didapatkan PDI Perjuangan dalam Pilpres dan Pilkada 2024, dimana PDI Perjuangan melawan koalisi besar yang dekat dengan pemerintah.

Dirinya pun menekankan bahwa apabila partai mau dipercaya oleh rakyat, maka harus tetap melayani rakyat, agar terus dapat dipercaya oleh masyarakat.

“PDIP yang katanya anjlok justru jadi pemenang di tahun 2024. Banteng bisa mengalahkan KIM yang memiliki jumlah partai lebih banyak,” sebutnya.

Selain itu Prof Ikrar juga mengimbau agar PDI Perjuangan untuk tetap memberikan dukungan kepada Presiden Prabowo. Menurutnya, hal tersebut senada dengan pidato politik yang disampaikan Ketua Umum PDI Perjuangan pada ulang tahun ke-52 kali ini.

Akan tetapi, Prof. Ikrar menegaskan bahwa dirinya secara pribadi masih belum mempercayai sosok Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

“Dukunglah pemerintah Presiden Prabowo tapi jangan menjadi bagian dari pemerintah Presiden Prabowo. Saya tidak menyebutkan Gibran karena memang pak Prabowo Subianto-lah yang memiliki legitimasi yang kuat,” ungkapnya.

“Masyarakat sipil seperti saya masih belum memiliki kepercayaan bahwa Gibran memiliki apa yang disebut dengan dukungan yang memang cukup baik, mengingat ia menjadi calon Wakil Presiden melalui perubahan-perubahan yang ada di Mahkamah Konstitusi,” lanjutnya.

Pada akhir diskusi tersebut, Prof Ikrar mengapresiasi sosok Ketua Umum PDI Perjuangan yang konsisten dalam menegaskan pentingnya merawat dan mengawal demokrasi di Indonesia.

“Saya berani mengatakan sejak Megawati menjadi Ketua Umum, di situlah demokrasi kita berjalan dan partai bisa bertahan,” pungkasnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio

Add New Playlist