Jakarta, MercuryFM – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) terus memperkuat komitmennya untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau dengan meningkatkan pemanfaatan refuse-derived fuel (RDF), bahan bakar alternatif yang berasal dari sampah perkotaan, sebagai pengganti batu bara dalam proses produksi semen. Sebagai langkah konkret, SIG menjalin kemitraan strategis dengan PT Reciraya Semesta Energi (RESINERGI) guna memastikan keberlanjutan pasokan RDF yang stabil dan berkelanjutan.
Kolaborasi ini resmi dimulai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman pada Senin (6/1/2025) antara Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, dan Direktur Utama RESINERGI, Bhima Aries Diyanto, di Ruang Pleno Kantor Pusat SIG, South Quarter, Jakarta.
Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menegaskan bahwa perubahan iklim yang dipicu oleh emisi Gas Rumah Kaca (GRK) merupakan ancaman serius terhadap keberlanjutan kehidupan dan pembangunan global. Indonesia, sebagai bagian dari komitmen global, menargetkan pengurangan emisi GRK sebesar 31,89% pada tahun 2030. Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), SIG berperan aktif dalam mendukung pencapaian target tersebut melalui pengurangan emisi karbon di sektor industri semen dengan memanfaatkan RDF.
“SIG mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan emisi GRK, sejalan dengan Sustainability Roadmap SIG 2030. Melalui inisiatif ini, SIG berkontribusi dalam mengurangi ketergantungan pada batu bara dan mengoptimalkan potensi sampah perkotaan sebagai sumber energi terbarukan,” ujar Donny Arsal.
Sejak 2020, SIG telah menjadi pionir dalam pemanfaatan RDF di industri semen. Kini, SIG semakin serius dalam meningkatkan porsi penggunaan RDF di seluruh pabrik semen mereka, dengan rencana kebutuhan yang sudah disiapkan. Kolaborasi dengan RESINERGI diharapkan dapat menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang berkelanjutan, mendukung pasokan RDF yang diperlukan, serta memperluas cakupan pengelolaan sampah perkotaan secara efektif.
Donny Arsal juga menambahkan, penandatanganan MoU ini menjadi momentum bagi kedua pihak untuk memperkuat kerja sama dengan pemerintah daerah dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah, serta menjadikan SIG sebagai offtaker RDF yang dihasilkan oleh fasilitas pengelolaan sampah, dengan penerapan prinsip tata kelola yang baik.
RESINERGI, yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, memiliki sejumlah kerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengelola Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Direktur Utama RESINERGI, Bhima Aries Diyanto, mengungkapkan bahwa kolaborasi dengan SIG akan menjadi contoh bagi sektor industri lainnya dalam menghadapi tantangan sampah perkotaan.
“Kolaborasi ini merupakan fondasi yang kuat untuk masa depan. Dari sektor pengelolaan sampah hingga perusahaan bahan bangunan, kita bersama-sama menghadirkan solusi berkelanjutan yang bermanfaat tidak hanya bagi lingkungan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat luas,” ujar Bhima Aries Diyanto.
Kerja sama SIG dan RESINERGI ini menjadi langkah penting dalam upaya menciptakan sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan ramah lingkungan, serta mendukung pencapaian target pengurangan emisi GRK Indonesia.(dan)