Tanda tangani Shareholder Agreement, Bank Jatim dan Bank Banten lanjutkan proses KUB

Jakarta, MercuryFM- Bank Jatim semakin memperkuat KUB di penghujung tahun 2024. Bank Banten resmi menjadi bank ketiga yang berproses KUB dengan Bank Jatim. Hal tersebut ditandai dengan dilakukannya penandatanganan perjanjian antara pemegang saham pengendali (Shareholder Agreement) antara Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Pj. Gubernur Banten Al Muktabar di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta.

Selain penandatanganan Shareholder Agreement, dalam kesempatan tersebut juga berlangsung penandatanganan akta kepatuhan yang dilakukan oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dan Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami.

Turut hadir juga menyaksikan penandatanganan tersebut Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Direktur Pengawasan Bank Pemerintah 1 OJK Jati Utomo, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan 1 OJK Provinsi Jawa Timur Nasirwan, jajaran Komisaris serta Direksi bankjatim dan Bank Banten.

Menurut Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, sektor perbankan berpengaruh signifikan terhadap pembangunan ekonomi di Jawa Timur sebagai penggerak utama dalam menyediakan akses keuangan, pembiayaan dan investasi yang mendukung aktivitas ekonomi.

”Saat ini, sektor perbankan di Indonesia, khususnya di Jawa Timur, menghadapi tantangan yang tidak mudah. Di antaranya, persaingan antar lembaga keuangan semakin ketat dan perubahan regulasi yang terus berkembang, baik di tingkat nasional maupun daerah,” ujarnya.

Namun demikian, lanjut Adhy, tantangan tersebut juga membuka peluang besar utamanya dalam pembentukan KUB. Sebab, melalui KUB, kita dapat memanfaatkan keunggulan melalui sinergi antara bank-bank yang tergabung untuk menciptakan inovasi baru dalam produk dan layanan perbankan.

Salah satunya dengan menghadirkan layanan perbankan digital yang dapat menjangkau masyarakat luas.

”Peluang besar lainnya adalah bagaimana KUB dapat berperan dalam mendukung pembangunan infrastruktur daerah. Dengan peran sektor perbankan yang lebih besar dalam pembiayaan proyek strategis daerah, kita dapat mempercepat pembangunan infrastruktur. Ini menjadi kunci dalam meningkatkan konektivitas dan daya saing ekonomi Jawa Timur di tingkat nasional maupun internasional,” ucapnya.

Kata Adhy, KUB dapat menjadi mitra strategis dalam mendukung berbagai program pembangunan pemerintah. Baik itu dalam pembiayaan proyek infrastruktur, pemberdayaan ekonomi daerah, hingga meningkatkan akses layanan keuangan kepada masyarakat.

”Untuk itu, Pemprov Jatim terus berkomitmen memberikan dukungan penuh kepada KUB. Kami siap bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan iklim usaha yang lebih baik, memberikan insentif bagi sektor – sektor yang membutuhkan, serta terus mendorong penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih luas,” tegas Adhy.

Dengan semangat kebersamaan dan integritas yang tinggi, KUB antara bankjatim dan Bank Banten ini akan menjadi contoh baik dalam dunia perbankan. Yang tidak hanya mengejar profit, tetapi juga berkontribusi pada kemajuan sosial dan ekonomi baik di Jawa Timur maupun di Banten.

Sementara itu Dirut Bank Jatim, Busrul Iman juga mengatakan, Bank Jatim kini terus beradaptasi dengan dinamika industri keuangan nasional, termasuk didalamnya untuk tumbuh secara eksponensial dan mengambil langkah strategis sebagai perusahaan induk dalam KUB dengan BPD yang lain, yaitu Bank NTB Syariah, Bank Lampung, Bank Banten, Bank Sultra, dan Bank NTT.

Dipercayanya Bank Jatim untuk bekerjasama dengan 5 BPD ini lanjutnya memperkuatkan positioning bahwa Bank Jatim memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dari aspek fundamental untuk mengajak 5 BPD anggota KUB untuk memperkuat sinergi, efisiensi, dan daya saing seluruh entitas dalam kelompok usaha bank tersebut.

Bersama-sama, bankjatim dan 5 BPD akan membangun pondasi keuangan yang kokoh untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional, dan menuju visi Bank Jatim sebagai BPD No 1 di Indonesia.

”Sinergitas ini dapat memaksimalkan pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, peningkatan inovasi layanan, dan penguatan strategi bisnis untuk menjawab kebutuhan nasabah di era digital,” ujar Busrul.

“Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, bankjatim terus melangkah maju sebagai perusahaan induk KUB. Hal ini akan menciptakan nilai tambah bagi nasabah, pemegang saham, dan masyarakat luas, sekaligus bukti dedikasi bankjatim untuk terus tumbuh bersama Jawa Timur dan Indonesia,” lanjutnya.

Kinerja solid yang ditunjukkan bank berkode BJTM kata Busrul, pada periode November 2024. Aset Bank Jatim mencapai Rp 109,09 triliun, penyaluran kredit Rp 63,90 triliun, penghimpunan dana pihak ketiga Rp 87,96 Triliun, dan laba berada di angka Rp 1,02 Triliun.

Semua performa positif itu tentu lanjutnya didukung oleh ekonomi Jawa Timur yang menjadi salah satu motor penggerak perekonomian Indonesia, dengan kontribusi lebih dari 14% terhadap Produk Domestik Bruto Nasional pada Tahun ini.

”Sinergi antara bankjatim dan Bank Banten ini menjadi harapan kita bersama untuk membangkitkan semangat yang baru memasuki tahun 2025 dengan lebih optimis sehingga mampu memajukan pembangunan dan perekonomian di daerah masing-masing,” pungkasnya.

Sementara itu Pj. Gubernur Banten  Al Muktabar menegaskan, posisi Bank Banten saat ini sudah semakin kuat, Tidak hanya dari sisi permodalan, tetapi kekuatan itu dibangun secara terstruktur

”Kolaborasi ini sebagai langkah strategis dalam melanjutkan proses KUB yang telah berjalan. Hakikatnya, BPD dibentuk dengan tujuan utama untuk menjaga likuiditas dan mendukung stabilitas ekonomi daerah. Oleh karena itu, dengan melanjutkan dan memperkuat sinergi melalui KUB ini sangat penting untuk memanfaatkan potensi yang ada di Banten dan Jawa Timur secara optimal,” ucapnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist