Surabaya, MercuryFM- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, H.M. Ali Affandi LNM, memberikan kuliah tamu di Western Sydney University, Australia, pada Jumat (13/12/2024). Dalam kuliah bertema “Surabaya: Advancing Innovation and Building Global Connections”, ia memaparkan potensi ekonomi Kota Surabaya serta peluang strategis yang menjadikan kota ini sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur.
Kuliah yang dihadiri lebih dari 100 mahasiswa dan akademisi tersebut mencerminkan antusiasme besar terhadap perkembangan Surabaya. Antusiasme ini juga menunjukkan semakin eratnya hubungan antara Surabaya dan Australia di berbagai sektor.
Ali Affandi menjelaskan bahwa Surabaya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, memegang peran vital dalam perekonomian nasional. “Surabaya bukan hanya kota besar, tetapi juga pusat inovasi dengan demografi yang sangat mendukung. Dengan lebih dari 3 juta penduduk yang mayoritas adalah tenaga kerja muda dan dinamis, kota ini menjadi motor penggerak pertumbuhan di Indonesia Timur,” ujar Ali Affandi, yang akrab disapa Mas Andi.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan keunggulan Surabaya dalam hal infrastruktur strategis, yang menjadikannya pusat logistik nasional. “Pelabuhan Tanjung Perak adalah salah satu pelabuhan tersibuk di Indonesia, yang menangani lebih dari 32 juta ton kargo setiap tahunnya. Dukungan infrastruktur transportasi, mulai dari jalan raya, kereta api, hingga bandara internasional, semakin memperkuat posisi Surabaya sebagai hub perdagangan domestik dan internasional,” jelasnya.
Sektor manufaktur juga menjadi sorotan utama dalam paparan tersebut. Ali Affandi menyoroti kawasan industri seperti Rungkut Industrial Estate yang memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi lokal. “Manufaktur menyumbang hampir 20 persen dari PDRB Surabaya, yang menunjukkan betapa vitalnya sektor ini dalam pembangunan ekonomi kota ini,” kata alumnus Unair dan ITS tersebut.
Selain itu, Ali Affandi membahas perkembangan sektor perdagangan dan teknologi di Surabaya. “Sektor perdagangan Surabaya sangat beragam, mulai dari pasar tradisional seperti Pasar Atom hingga pusat perbelanjaan modern seperti Tunjungan Plaza. Ekosistem startup juga berkembang pesat, khususnya di bidang teknologi keuangan, pendidikan, dan kesehatan,” tambahnya. Ia juga menyinggung inisiatif smart city berbasis Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan yang menjadikan Surabaya sebagai kota yang lebih cerdas dan efisien.
Ali Affandi juga menekankan hubungan erat antara Surabaya dan Australia melalui perjanjian IA-CEPA, yang mencakup sektor-sektor strategis seperti manufaktur, pariwisata, teknologi, dan pendidikan. “Kolaborasi ini tidak hanya memperkuat hubungan bilateral, tetapi juga menciptakan peluang baru bagi generasi muda dan profesional untuk berkembang bersama,” tuturnya.
Di akhir kuliah tamu, Ali Affandi mengundang mahasiswa dan akademisi Western Sydney University untuk menjajaki peluang kolaborasi di Surabaya. “Surabaya adalah kota di mana tradisi bertemu dengan modernitas. Kami menawarkan ekosistem yang kaya dengan inovasi dan peluang, dan kami mengundang Anda untuk menjadi bagian dari perjalanan ini,” tutupnya.(dan)