Jakarta, MercuryFM – Pertumbuhan pasar modal Indonesia terus menunjukkan tren positif, dengan jumlah investor yang mencapai 14,3 juta pada Oktober 2024. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 2 juta atau 16 persen sejak awal tahun. Namun, dibandingkan dengan total populasi Indonesia yang mencapai 280 juta, penetrasi investor masih terbilang rendah.
Untuk mendorong pertumbuhan ini, kualitas sumber daya manusia (SDM) dinilai menjadi kunci. Lembaga Sertifikasi Profesi Institut Kompetensi Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia (LSP IKEPAMI), yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berkomitmen meningkatkan kompetensi SDM di sektor pasar modal.
“Kami telah mengajukan sembilan izin profesi di pasar modal,” ujar Ketua Komite Skema LSP IKEPAMI, Sriwidjaja, dalam keterangan resminya, Jumat (13/12/2024). Untuk mendukung sertifikasi berkualitas, LSP IKEPAMI mengembangkan kapasitas asesor melalui pelatihan berbasis Materi Uji Kompetensi (MUK) versi 2023. Saat ini, lembaga tersebut memiliki 63 asesor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Iman Rachman, menegaskan pentingnya kolaborasi dengan perguruan tinggi guna meningkatkan jumlah asesor dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) di berbagai wilayah. “Langkah ini dapat memperluas jangkauan sertifikasi dan mempermudah masyarakat mengakses hak sertifikasi di bidang pasar modal,” kata Iman.
Dukungan dari PT Bursa Efek Indonesia dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) semakin memperkuat LSP IKEPAMI dalam menciptakan tenaga profesional pasar modal yang kompeten, berintegritas, dan mampu mendorong pertumbuhan industri keuangan nasional.
Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan pasar modal Indonesia tidak hanya tumbuh secara kuantitas tetapi juga semakin matang secara kualitas, selaras dengan kebutuhan era digitalisasi dan persaingan global.(dan)
