Kadin Jatim Optimistis Ekonomi 2025 Tumbuh di Atas Nasional, Ditopang Investasi dan UMKM

Surabaya, MercuryFM – Di tengah ketidakpastian ekonomi global, pelaku usaha di Jawa Timur tetap optimistis terhadap prospek pertumbuhan ekonomi 2025. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menyatakan bahwa ekonomi Jawa Timur diproyeksikan tumbuh lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional.

“Fundamental ekonomi Jawa Timur sangat kuat, ditopang sektor industri pengolahan, perdagangan, pertanian, serta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan sektor pariwisata juga mulai bangkit,” ujar Adik saat ditemui di Graha Kadin Jatim, Kamis (12/12/2024). Ia memperkirakan ekonomi Jawa Timur akan tumbuh di kisaran 5,5% hingga 6% pada 2025.

Adik menyoroti peran investasi sebagai salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi Jawa Timur. Beberapa investasi strategis, seperti Smelter Freeport di Gresik senilai Rp 56 triliun dan pabrik kaca Xinyi Glass Indonesia di JIIPE dengan nilai tahap pertama Rp 10,5 triliun, menjadi bukti konkret. Kedua perusahaan ini difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.

Data Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan realisasi investasi Jawa Timur pada Triwulan III 2024 mencapai Rp 39,69 triliun, dengan kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 13,88 triliun dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 25,81 triliun. Total investasi Januari–September 2024 mencapai Rp 111,4 triliun, atau 96,9% dari target Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Jawa Timur.

“Realisasi ini berdampak positif terhadap kinerja industri pengolahan serta meningkatkan ekspor ke berbagai negara,” kata Adik.

Adik juga memuji kinerja ekspor nonmigas Jawa Timur. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor nonmigas periode Januari–Oktober 2024 mencapai US$ 20,699 miliar, naik 25,5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kendati demikian, ia mengingatkan perlunya diversifikasi ke pasar ekspor nontradisional untuk menghadapi tantangan global.

Optimisme serupa terlihat di sektor pertanian. Menurut Adik, komitmen Presiden Prabowo untuk swasembada pangan melalui berbagai stimulus akan mendukung peningkatan produksi pangan di Jawa Timur. Sebagai lumbung pangan nasional, kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim diperkirakan meningkat pada 2025.

“Ditambah dengan infrastruktur distribusi yang makin lengkap, seperti pelabuhan dan bandara, termasuk Bandara Internasional Kediri, potensi pertumbuhan ekonomi semakin besar,” tambahnya.

Adik juga menyoroti perlunya UMKM Jawa Timur memanfaatkan peluang di ekonomi digital. “Transaksi e-commerce mencapai Rp 700 triliun per tahun, tetapi produk lokal hanya mengambil porsi 8%. Ini harus diubah,” tegasnya.

Ia mendorong pelaku UMKM meningkatkan kemampuan digital dan mengajak seluruh pihak, termasuk pemerintah dan stakeholder, untuk memberikan dukungan penuh.

Adik menggarisbawahi pentingnya stabilitas politik, kemudahan perizinan, dan pengendalian inflasi untuk menjaga iklim usaha. “Ketepatan pemerintah dalam mengambil kebijakan akan menjadi faktor kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada 2025,” pungkasnya.(dan) 

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist