PO Bus Gunung Harta Beralih ke Produk Non Subsidi: Pilihan Efisiensi dan Keberlanjutan

Mojokerto, MercuryFM – PO Gunung Harta, yang telah melayani penumpang sejak 1985 dengan trayek pertamanya dari Denpasar ke Jakarta, terus mengembangkan layanannya. Kini, perusahaan otobus ini mengoperasikan 90 armada yang melayani 17 trayek di berbagai rute, termasuk rute terpanjang Banyuwangi-Jakarta.

Pada 15 Agustus 2024, Direktur PT Gunung Harta Transport Solutions, I Gede Yoyok Santoso, mengumumkan komitmen perusahaan untuk menggunakan bahan bakar non subsidi dari seri Dex untuk seluruh armadanya. “Setelah melakukan perhitungan, penggunaan Dex Series ternyata lebih efisien. Filter yang biasanya diganti setiap dua kali perjalanan pulang-pergi, sekarang bisa bertahan hingga tujuh kali. Hal ini juga berdampak positif pada kondisi mesin dan oli. Meskipun harga bahan bakar lebih tinggi, efisiensi biaya perawatan menjadikannya pilihan yang lebih baik,” jelas Yoyok, Jumat (16/8/2024).

Komitmen tersebut ditegaskan melalui penandatanganan MoU antara PO Gunung Harta Transport Solutions dengan Pertamina Patra Niaga yang berlangsung di SPBU 54.613.01 By Pass Mojokerto. Acara tersebut dihadiri oleh Fachrizal Imaduddin, Manager Commercial Fuel Sales Pertamina Patra Niaga, Ivan Syuhada, Sales Area Manager Retail Surabaya, dan Agung Surya Pranata, Sales Branch Manager II Surabaya.

Ivan Syuhada, Sales Area Manager Retail Pertamina, mengapresiasi langkah Gunung Harta dalam memilih bahan bakar Dexlite. “Dexlite memiliki cetane number yang lebih tinggi dibandingkan Solar, sehingga lebih efisien untuk mesin dan juga lebih ramah lingkungan. Jika seluruh PO Bus mengikuti jejak ini, kita bisa menciptakan ekosistem transportasi yang lebih berkelanjutan. Kami juga memperkenalkan produk lain dari Pertamina seperti pelumas dan Musicool yang akan digunakan di bus dan kantor PO Gunung Harta,” ungkap Ivan.

Dimas Kristianto, pengemudi bus rute Sumenep-Jakarta, juga merasakan perbedaan positif. “Mengemudi jadi lebih ringan dan hemat tenaga karena tarikan bus lebih halus. Kami juga tidak terlalu sering harus mengganti filter dibandingkan saat menggunakan Solar,” ujar Dimas.

Ahad Rahedi, Area Manager Comm Rel & CSR Pertamina, mendukung keputusan Gunung Harta. “Keberanian Gunung Harta untuk beralih ke produk non subsidi menunjukkan manajemen yang baik dan perhitungan yang matang. Kami berharap ini akan meningkatkan nilai perusahaan di mata konsumen dan mitra. Kami juga akan mendorong penggunaan aplikasi MyPertamina untuk mempermudah monitoring transaksi BBM bagi seluruh armada,” pungkas Ahad. (dan) 

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist