Surabaya,MercuryFM- Jelang akhir masa jabatan sebagai anggota DPRD Jatim 2019-2024, banyak rencana yang akan dikakukan anggota DPRD Jatim yang akan akhiri masa tugasnya, salah satunya Ketua DPRD Jatim Kusnadi.
Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi setelah purna sebagai anggota DPRD Jatik 31 Agustus depan, berencana kembali ke profesi awalnya, yakni menjadi dosen di Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.
“Saya ingin kembali mengabdi di dunia akademis,” ujar Kusnadi, Sabtu (27/07/24).
Kusnadi mengaku memulai kariernya sebagai dosen sejak tahun 1987. Pria yang pernah menjabat Ketua DPD PDIP Jatim ini mengaku tidak hanya S1 UNTAG Surabaya, namun juga menempuh pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM).
“Saya lama mengabdi jadi dosen di Fakultas Hukum UNTAG Surabaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kusnadi mengatakan dengan berbekal pengalaman pendidikan dan akademis, harapannya dapat terus berkontribusi dalam mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas.
“Saya optimis dapat memberikan inspirasi dan ilmu yang berharga bagi mahasiswa,” katanya.
Saat ditanya apakah masih aktif di dunia politik, Kusnadi mengaku siap jika partai politik masih membutuhkan.
“Untuk aktif atau tidak di partai, kalau partai membutuhkan saya ya saya akan tetap di partai,” jelasnya.
Kusnadi menegaskan pentingnya politik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, politik adalah elemen kunci dalam menentukan kebijakan-kebijakan yang akan membentuk masa depan bangsa.
“Kehidupan suatu bangsa bergantung pada politik, karena di dalam politik itulah nanti kita akan menentukan kebijakan-kebijakan. sistem ketatanegaraan yang ada saat ini telah dibangun sejak zaman Romawi dan tetap relevan hingga kini,” terangnya.
Dia optimis bahwa generasi muda tidak apatis terhadap politik dan memiliki potensi besar untuk memimpin bangsa di masa depan.
“Saya pikir generasi muda ini tidak buta politik, mereka tidak cuek. Memang sekarang saya harus membuka ruang untuk mereka, karena mereka harus berada di garda depan. Kita menginginkan di tahun 2045 nanti masuk generasi emas,” pungkasnya. (ari)