Surabaya, MercuryFM – Pengawasan terhadap hutan harus menjadi atensi penuh pemerintah. Pasalnya penebangan liar saat ini cukup mengkhawatirkan. Anggota Komisi B DPRD Jatim Hidayat, mencontohkan di Daerah Pemilihan (Dapil) nya, khususnya diwilayah Mojokerto Selatan terdapat hutan gundul akibat penebangan liar.
“Untuk luasannya cukup besar. Kondisi hutan di wilayah tersebut hutan dalam kondisi kritis akibat penebangan liar. Hal ini mengakibatkan terjadi banjir hebat,” ujar Hidayat usai melakukan kunjungan kerje di kantor Cabang Kehutanan Wilayah Nganjuk, Wilayah Kerja Mojokerto Dinas Kehutanan Jatim, Kamis (25/07/24).
Politisi Partai Gerindra itu berharap Pemda melakukan pengawasannya dan memberi tindakan hukum bagi perusak hutan. Juga
menggiatkan menanam tanaman hutan yang gundul. Seperti menanam pohon beringin khususnya untuk bisa menjadi pengamanan sumber air.
“Kita juga mendorong masyarakat yang diberi hak kelola lahan hutan untuk kembali di warning guna ikut melakukan kontol dan mengawasi lingkungan.Kita harus tetap menjaga lingkungan agar tidak terjadi banjir di daerah masing-masing,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Kehutanan (CDK) Wilayah Nganjuk, Wardoyo membeberkan, kawasan hutan di lingkup instansinya meliputi hutan produksi seluas 76.765 Ha, hutan lindung 13.465 Ha, dan kawasan konservasi 14.277 Ha.
Tak hanya itu saja, CDK wilayah Nganjuk memiliki Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus – Perhutanan Sosial (KHDPK-PS). yang terbagi dalam tiga daerah. Diantaranya Jombang seluas 5.150 Ha, Nganjuk 9.673 Ha, dan Mojokerto 2.582 Ha.
Wardoyo menegaskan, untuk mencegah terjadinya banjir akibat hutan gundul, pihaknya mengharapkan masyarakat agar melakukam penanaman kembali. Mengingat Pemerintah sendiri sudah melakukan Rencana Teknis Tahunan (RTT) setiap tahunnya.
“Tiap tahun melakukan penanaman cuma tidak kelihatan. Sebenarnya sudah melakukan reboisasi. Kita bersama perhutani melakukan pendampingan kepada masyarakat agar hutan tetap terjaga,” ucapnya.
Wardoyo mengaku telah melakukan sosialisasi ke Kabupaten Mojokerto di 39 desa dari 41 desa. Selain itu, CDK wilayah Nganjuk sudah mengupayakan memberi bantuan bibit dan tanaman buah kepada masyarakat sekitar hutan yang mempunyai lahan kosong.
“Kita upayakan beri bantuan bibit, kayu dan tanaman buah. Kalau tanaman buah tidak dipotong kayunya tapi diambil manfaatnya,” ucapnya. (ari)