PDIP hormati sikap Mahud mundur pasca digeledah KPK, Said Abdullah: Saya apresiasi jiwa besarnya

Surabaya,MercuryFM- Langkah Mahhud kader PDI Perjuangan (PDIP) Jatim yang menyatakan mundur sebagai bakal calon Bupati Bangkalan sekaligus anggota DPRD Jatim terpilih sebagai anggota DPRD Jatim hasil Pemilu 2024, dihormati DPD PDIP Jatim.

Bahkan ketua DPD PDIP Jatim M.H Said Abdullah mengapresiasi sikap kelegowoan Mahhud tersebut. Said menyebut jiwa kesatria yang ditunjukkan oleh anggota DPRD Jatim tersebut.

“Jiwa besarnya itu yang saya apresiasi. Saya hormat betul,” ujarnya, disekertariat DPD PDIP Jatim, Selasa (16/07/24).

Dalam kesempatan ini, Buya Said saoaan Said Abdullah juga meminta dalam kasus ini, semua pihak menghormati proses hukum yang saat ini sedang berlangsng.
“Bahwa salah atau tidak, bersalah atau tidak biarkan hukum yang menentukan, kita tidak perlu menjustifikasi,” tegas Said.

Seperti diberitakan beberapa waktu lalu, PDIP memang telah memberikan tugas kepada Mahhud anggota Fraksi DPRD Jatim sebagai bakal calon bupati Bangkalan yang akan diusung.

Bahkan, PDIP mengakui jika proses di internal saat ini sebetulnya sudah hampir surat keputusan berupa rekomendasi.

Sebelumnya, Mahud  secara mengejutkan tiba-tiba memutuskan undur diri dari hiruk pikuk Pilbup Bangkalan 2024. Hal itu disampaikan kader PDI Perjuangan itu di hadapan awak jurnalis di Perum IMC, Jalan Halim Perdana Kusuma, Bangkalan, Jumat (12/07/24) lalu.

Momen itu dijadikan Mahud sebagai kesempatan untuk meluruskan informasi yang berkembang setelah kegiatan penggeledahan di rumahnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (09/07/24).

“Tetapi sebelum itu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua elemen yang ada di Madura khususnya di Bangkalan. Pertama masalah keberadaan saya selama ini, saya juga ingin meluruskan masalah berita yang simpang siur selama ini, sebenarnya masalah adanya penggeledahan itu benar-benar ada di rumah kami di IMC, dan tidak ada di tempat yang lain,” ungkap Mahfud.

Mahud juga menepis kabar yang beredar bahwa dirinya ditangkap atau terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT). Bahkan petugas KPK yang datang ke rumahnya, disebut Mahfud melakukan tugasnya dengan baik dan benar-benar santun.

“Bahkan saya memohon ijin sebelum penggeledahan agar bisa mengeluarkan anak saya dari rumah, dan itu diizinkan. Dan dalam penggeledahan itu pun tidak seperti yang kita bayangkan, artinya benar-benar dilakukan dengan kekeluargaan,” tegasnya.

“Secara pribadi saya undur diri dari kontestasi (Pilkada) di Bangkalan, tentunya keputusan akhir ada di partai pengusung maupun yang akan mengusung. Sebagai anggota DPRD Jatim terpilih, saya juga telah menyampaikan kepada partai kami, saya ingin tidak ingin melanjutkan,” tuturnya.

Dia menambahkan, keputusan tersebut ditempuh sebagai upaya tidak ingin ikut mencoreng nama baik Bangkalan dan nama baik institusi dirinya sebagai anggota legislatif di DPRD Provinsi Jatim. “Insya Allah akan digantikan peringkat perolehan suara setelah saya,” pungkasnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist