Jember, MercuryFM – Naiknya angka pengangguran di Kabupaten Jember dalam dua tahun terakhir (2022-2023), mendapat perhatian calon Bupati Jember M. Fawait. Pasalnya berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pengangguran di Jember tahun 2022 sebanyak 55.460 orang dan tahun 2023 meningkat menjadi 59.716 orang.
Kenaikan angka pengangguran di Kabupaten Jember juga berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah angkatan kerja. BPS mencatat jumlah angkatan kerja tahun 2022 sebanyak 1.360.361 orang, naik menjadi 1.488.628 orang pada tahun 2023.
“Kenaikan angka pengangguran itu juga berdampak pada angka kemiskinan di Kabupaten Jember dari tahun ke tahun, khususnya tahun 2022 dan 2023 mengalami kenaikan. Ini juga menjadi PR calon kepala daerah Jember mendatang,” ujar Gus Fawait sapaan akrab M. Fawait, Minggu (13/07/24).
Menurut Gus Fawait, penyebab kenaikan angka kemiskinan dan angka pengangguran, juga dikarenakan minimnya investasi di sektor riil yang masuk ke Kabupaten Jember. Data yang ada dari tahun ke tahun investasi kian kecil. Padahal invstasi di sektor riil itu akan membuka lapangan pekerjaan.
“Ketika ada investor masuk ke Jember, seneng masuk ke Jember, dia berinvestasi di Jember maka otomatis lapangan pekerjaan akan terbuka dan angkatan kerja akan bisa bekerja sehingga pendapatan akan naik dan kemiskinan akan turun. Itu khan teorinya,” ungkap anggota pria yang juga anggota Komisi C DPRD Jatim.
Kata Gus Fawait, di Kabupaten Jember faktanya dari tahun ke tahun semakin kecil investasi. Sehingga lapangan kerja juga semakin sedikit. Sehingga angkatan kerja tidak bisa terserap alias nganggur. Imbasnya lanjut Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN), angka pengangguran juga menjadi naik dan pendapatan yang tidak naik otomatis menjadikan angka kemiskinan juga ikut naik.
“Perkembangan ekonomi Kabupaten Jember sekarang ini kian memprihatinkan karena kemiskinan naik dan pengangguran juga naik. Otomatis masyarakat juga semakin tidak sejahtera,” jelas Gus Fawait sapaan akrabnya.
Untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian Jember ke depan, Gus Fawait mengaku sudah memiliki konsep. Pertama, melakukan perbaikan dan memberikan kemudahan dalam perijinan dan investasi. Bahkan kalau perlu diberikan insentif supaya banyak investor yang datang ke Jember untuk menanamkan investasi di sektor riil.
“Harapannya, tentu lapangan pekerjaan akan semakin terbuka dan bisa menyerap banyak tenaga kerja (angkatan kerja) sehingga pendapatan naik dan angka kemiskinan menjadi turun,” terang Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim.
Kedua lanjut Gus Fawait, terkait masalah infrastruktur. Pasalnya, infrastruktur yang tidak mendukung membuat para investor juga enggan berinvestasi di Jember. Untuk itu pihainya kedepan bila terpilih sebagai Bupati, akan menghidupkan bandara Jember. Dan ini menjadi prioritasnya.
“Kalau bandara Jember hidup, maka akan banyak investor dan wisatawan yang berkunjung ke Jember dan menanamkan investasi di sektor riil,” jelasnya.
Selanjutnya terang Gus Fawait, karena Kabupaten Jember tidak dilalui jalan tol, maka harus ada solusi dan alternatif, seperti membangun pelabuhan supaya ketika ada investor yang berinvestasi di Jember maka biaya angkut (transportasi) dari Jember ke daerah-daerah lain bisa melalui pelabuhan yang ongkosnya lebih murah.
“Sampai hari ini Jember tidak punya pelabuhan, jalan tol juga tidak ada dan penambahan ruas jalan juga tidak optimal karena lalu lintasnya semakin macet sehingga tidak menarik bagi investor. Itulah yang terjadi sekarang di Jember,” ungkap Gus Fawait.
Dengan kondisi Jember saat ini, maka untuk memperbaiki dan mensejahterakan masyarakat Jember ke depan, kuncinya adalah perijinan harus dipermudah bahkan kalau perlu diberikan insentif bagi para investor yang mau menanamkan investasinya di Jember.
“Dan yang lebih penting lagi adalah menyediakan infrstruktur yang memadai. Ruas jalan harus diperbanyak dan diperluas, bandara harus dihidupkan, dan pelabuhan di Jember juga harus dipikirkan untuk segera dibangun,” tegasnya. (ari)