Surabaya,MercuryFM – Direktur Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PD RPH) Surabaya Fajar Arifianto Isnugroho mengatakan, mulai hari pertama hingga ketiga pelaksanaan pemotongan hewan kurban turun. Yaitu sebanyak 77 ekor. Yang diantaranya sapi kurban dari Walikota dan dari beberapa partai dan ormas.
“Mengapa berkurang, analisa saya tahun ini tidak isu penyakit ternak LSD dan PMK, jadi kepercayaan masyarakat untuk memotong sendiri meningkat,” terangnya pada Senin (17/06/2024).
Fajar menghimbau, pemotongan hewan yang terbaik adalah di RPH, selain sehat, aman, dan terjamin, juga tidak mengganggu lingkungan, praktis, bersih, dan terjamin kehalalannya.
Fajar kembali mengatakan, tidak ada kenaikkan tarif jasa potong, untuk biaya pemotongan hewan di Idul Adha tahun ini di RPH.
“Tetap, tidak ada kenaikan biaya jasa pemotongan, kemas kirim adalah 2,5 juta,” kata Fajar.
Fajar menjelaskan, biaya jasa potong tersebut termasuk pecah kepala, pengkulitan dan lain-lain. Semuanya menjadi hak pengkurban.
“Kalau memang ada yang diserahkan ke RPH, terakhir akan kita lelang dan akan disumbangkan ke kas mushola Al Fajar di RPH yang digunakan untuk kegiatan keagamaan,” terangnya.
Fajar kembali menjelaskan, tiap hari PD RPH mampu memotong 65 ekor hewan, dengan melibatkan 180 tim. Antara lain tim pemotongan, pencacahan dan pengemasan, dan dibantu oleh 10 dokter hewan yang akan memeriksa setiap potongan.
Namun untuk penjualan hewan kurban, PD RPH mencatat, ada kenaikan yaitu total sebanyak 110 ekor sapi. “Karena sebagian besar OPD membeli di RPH Surabaya. Ada sapi Limosin, Simental dan Sapi Madura, semua yang kita jual adalah sapi terbaik dengan bobot minimal 350 kg,” imbuh Fajar.
Harga sapi di RPH, masih kata Fajar, bervariasi antara 18,5 hingga 85 juta, dengan bobot 250 kg sampai 1 ton lebih.
“Itu sudah paling murah, bisa di cek diluar. Semua sudah melalui pemeriksaan dokter, semua itu untuk keamanan dan kesehatan masyarakat,” pungkasnya. (Lam)