Buaya milenial Si Mbois maskot Pilwali Surabaya 2024

Surabaya, MercuryFM – KPU Kota Surabaya mensosialisasikan maskot, mars dan jingle Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya.

Turut hadir dalam acara tersebut kartunis Wahyu Kokang dan Mita akademisi Unesa, sebagai dewan juri lomba Maskot, Mars, dan jingle Pilwali Surabaya 2024.

Subairi Komisioner KPU Kota Surabaya Bidang Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM, mengatakan, maskot pilwali 2024 bernama Si Mbois. Maskot tersebut hasil dari lomba yang di selenggarakan KPU Surabaya beberapa waktu lalu.

“Si Mbois adalah akronim dari Siap Memilih dan Berdemokrasi untuk Surabaya. Nama itu adalah doa, agar pelaksanaan Pilwali Surabaya 2024 berjalan demokratis, lancar dan sukses,” jelasnya.

Si Mbois berwujud buaya yang menjadi ikon Kota Surabaya. Maskot itu di menangkan karena karakter buaya nya nampak terlihat ramah dan lucu.
Sedang simbol buaya adalah hewan yang penuh semangat, cerdas, ramah, dan bijaksana.

Desain Si Mbois berdandan milenial namun tetap menjunjung tinggi budaya dan kearifan lokal. Lengan maskot di bikin panjang casual yang berwarna orange (warna KPU). Sementara bajunya terdapat perpaduan warna antara hijau, merah, hitam dan putih yang terlihat tampil energik. Maskot buaya juga memakai kacamata warna kuning yang mencerminkan karakter cerdas.

“Dengan kombinasi udeng/blangkon khas Surabaya serta balutan jarik dengan corak batik semanggi membuat tampilan makin estetik dan mbois (keren),” jelasnya.

Secara keseluruhan, lanjut Subairi, si Mbois menjadi maskot yang mencerminkan karakter warga Surabaya sebagai warga kota metropolitan yang cerdas, peduli, dan bijak dalam menentukan calon pemimpinnya di Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Surabaya 2024.

Sementara itu Wahyu Kokang mengatakan, maskot buaya itu juga punya makna setia. Karena buaya hanya punya satu pasangan semasa hidupnya.

“Penggambaran buayanya kami anggap pas, karena imut, tidak sangar. Selain itu pernak perniknya juga lengkap seperti udeng, kaos dan batik semanggi yang dikenakan,” jelasnya.

Sedangkan Mita akademisi UNESA yang menjadi juri jingle Pilwali Surabaya 2024 mengatakan, jingle yang terpilih mengandung nilai ikon makanan khas Surabaya, sepeti rujak uleg dan semanggi dengan durasi yang tidak terlalu panjang.

“Jingle ini mudah di kenal dan di hafal oleh masyarakat Surabaya,” ucapnya.

Hadir pula dalam acara sosialisasi Maskot, Jingle dan Mars Pilwali Surabaya 2024, Ketua KPU Surabaya Nur Syamsi dan Komisioner KPU Devisi Teknis Penyelenggaraan, Soeprayitno.

Di kesempatan itu, Nur Syamsi menyampaikan permintaan maaf jika ada yang kurang pas dalam pelayanan terkait tugas dan fungsi Anggota komisioner KPU.

“Karena tanpa peran media, tentu tidak afdol karena berkaitan dengan agenda sosialisasi,” imbauhnya.

Sedangkan Soeprayitno, mengatakan, Pemilu Kepala Daerah sebelumnya (2020-2025) partisipasi pemilih naik tipis satu persen, menjadi 53 persen.

“Dulu karena ada pandemi Covid. Itupun masih naik 1 persen. Pilwali 2024 sekaran, harapan saya partisipasi masyarakat naik menjadi 75 persen,” pungkas Soeprayitno. (lam)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist