Lonjakan PHK Melanda Industri Tekstil di Indonesia, 10.800 Pekerja Terdampak Hingga Mei 2024

Jakarta, MercuryFM – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) terus menghantam industri tekstil dan produk tekstil (TPT) di Indonesia sejak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), sejak awal tahun hingga akhir 2023, total PHK di sentra industri TPT di Jawa Barat dan Jawa Tengah mencapai 7.200 tenaga kerja.

Hingga Mei 2024, total PHK di industri TPT bertambah menjadi sekitar 10.800 tenaga kerja. Artinya, dalam lima bulan pertama tahun ini, ada tambahan 3.600 pekerja di industri TPT yang terkena PHK.

Ketua Umum API, Jemmy Kartiwa Sastraatmaja, menyebutkan bahwa penyebab utama gelombang PHK ini adalah derasnya produk impor yang masuk ke Indonesia.

“Ini menunjukkan runtuhnya industri TPT yang selama ini mampu menyerap banyak tenaga kerja. Jika masalah ini tidak segera ditangani, industri TPT tidak akan mampu berkontribusi dalam menyerap bonus demografi Indonesia pada tahun 2030,” ujar Jemmy pada Jumat (7/6/2024).

Menurutnya, dampak PHK di industri TPT sangat luas, termasuk meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Dampak lainnya adalah masalah sosial seperti kemiskinan dan peningkatan jumlah kriminalitas. (dan) 

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist