Surabaya, MercuryFM – Buruh menilai Khofifah gagal dalam memperjuangkan kepentingan buruh di Jatim selama memimpin Jatim 2019-2024. Buruh kecewa dengan kinerja Khofifah terkait memperjuangkan kesejahteraan buruh.
Hal ini disampaiakan Sekretaris Komite Eksekutif Partai Buruh Jawa Timur, Fajar Rubiyanto, saat memyampaikan orasi di depan ribuan buruh yang menggelar aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day), yang diselenggaran di depan kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan, Rabu (01/05/24).
Menurut Fajar, selama memimpin Jatim, Khofifah dinilai gagal dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan, salah satunya tidak mampu merealisasikan Perda Jaminan Pesangon.
“Terkait perda jaminan Pesangon, itu sudah janji Ibu Gubernur sejak 2019 dikarenakan banyak persoalan pesangon yang membuat kami menuntut perlindungan hak hak pekerja ketika terjadi PHK,” ujar Fajar.
Pria yang juga merupakan anggota Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) tersebut menambahkan, bahwa dalam penyelesaian persoalan terkait pesangon dan PHK di Jatim bisa memakan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun karena harus melalui mediasi dan proses lainnya.
“Banyak kejadian soal masalah pesangon dan PHK di Jatim, maka dari itu kita ingin adanya badan hukum dan aturan yang melindungi tapi justru tidak terealisasi,” tambahnya.
Melihat hal tersebut, Fajar selaku perwakilan massa buruh dan Partai Buruh menegaskan tidak akan memberikan dukungan kepada Khofifah Indar Parawansa untuk menduduki jabatan Gubernur Jatim dua periode.
“Dengan banyaknya problem ketenagakerjaan di Jatim yang tidak terselesaikan, ditambah janji beliau yang tidak terealisasi, maka kami putuskan terkait ketenagakerjaan, Khofifah tidak layak menjadi Gubernur dua periode,” pungkasnya. (ari)