3 jutaan penduduk Indonesia terpapar narkoba

Surabaya, MercuryFM – Kepala Badan Nasional Narkotika (BNN) RI Komjend Polisi Marthinus Hukom mengatakan, 3 juta lebih dari total populasi di Indonesia menjadi pengguna narkotika.

“Jadi kalau di prosentase sekitar 7,1 persen dari jumlah populasi. Hal ini membuat potensi pasar narkoba di Indonesia cukup besar,” ujarnya disela Musyawarah Rencana BNN RI bersama BNNP Jatim dan BNN kabupaten dan kota se Jatim di Surabaya pada Selasa (05/03/2024).

Lebih lanjut Marthinus mengatakan, selain jumlah penduduk yang padat, kondisi geografi Indonesia juga mendukung penyelundupan narkoba dari negara lain.

“Jadi secara geografi kita ini rawan terhadap masuknya narkoba dari luar negeri. Dengan panjang garis pantai yang luas. Begitu garis batas wilayah darat yang juga luas. Ditambah pula jumlah penduduk yang padat,” terangnya.

Marthinus menjelaskan, selama ini narkoba yang beredar dipasok dari produsen yang berada diluar negeri, kecuali ganja. Selama ini Indonesia cenderung menjadi pasar selain daerah transit.

“Karenanya musyawarah rencana strategis yang kita lakukan hari ini menjadi blue print 5 tahun kedepan, atau semacam peta jalan bagaimana kita melakukan P4GN,” jelasnya.

Menurut Marthinus untuk mengantisipasi peredaran narkoba khususnya supply dari luar negeri perlu penguatan terhadap beberapa hal.

“Antara lain penguatan intelegent, sehingga mampu mendeteksi dan memetakan daerah-daerah rawan. Kemudian penguatan kelompok-kelompok NGO pegiat anti narkoba dalam negeri dan luar negeri,” ujarnya.

Dan yang tidak kalah penting ujar Marthinus adalah kepercayaan publik lewat penegakan hukum yang profesional dan transparan.

“Diantaranya membersihkan anggota dari jaringan pengedar narkoba dan penyalahguna narkoba,” pungkasnya. (Lam)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist