Surabaya, MercuryFM – Para seniman dan budayawan Jatim yang tergabung dalam kelompok Solidaritas Seni untuk Indonesia Damai (SSID) menggelar Ziarah Kebangsaan dengan tema Refleksi Indonesia Damai, Sabtu (10/2/2024).
Acara itu digelar di dua tempat dengan waktu yang berbeda. Acara awal adalah ziarah ke makam Dr Soetomo, tokoh pergerakan RI, di Gedung Nasional Indonesia, Jalan Bubutan, Surabaya, sekitar pukul 15.00 WIB.
Kegiatan itu digelar mengacu pada situasi menjelang Pemilu 2024. Jika mengacu pada situasi belakangan ini, masyarakat seolah dibenturkan dengan pilihan-pilihan. Kabar hoax, atau yang tak jelas asal-usulnya, berseliweran di sosial media. Provokasi, kecaman, dan upaya memecah-belah sangat marak. Apalagi jelang Pilpres 2024.
Rasanya tak sedikit dari masyarakat yang lelah atas upaya-upaya kotor tersebut. Hati nurani terdalam manusia, mendambakan kedamaian, ketentraman dan persatuan. Berkaca dari hal tersebut, budayawan sekaligus penyair KH D Zawawi Imron, tergerak untuk menyuarakan semangat tersebut.
Penyair berjuluk Celurit Emas itu bahkan telah membuat secarik kalimat tentang persatuan: Dengan hati yang bersih, cinta yang wangi, merah putih berkibar abadi.
“Saya hanya ingin masyarakat bersatu di tengah segala perbedaan. Baik perbedaan pilihan, ras, suku, agama, apa pun itu. Senantiasalah tebarkan cinta, dan ingatlah, bahwa kita semua bernaung di bawah merah putih,” ujarnya.
Berdasarkan kegelisahan KH Zawawi, para seniman dan budayawan Jatim menggagas kelompok Solidaritas Seni untuk Indonesia Damai (SSID). Para anggota SSID pun menggelar Ziarah Kebangsaan: Refleksi Indonesia Damai.
Para peserta akan berziarah dan berdoa di makam Pahlawan Nasional tersebut. Sekaligus merefleksikan kembali nilai-nilai perjuangan Dr Soetomo, dan cita-cita luhurnya tentang kemerdekaan dan persatuan Indonesia.
Acara kedua, digelar di Pendapa Jayengrana, Taman Budaya Jawa Timur. Yakni pada pukul 19.00 WIB. Dalam kesempatan itu tampil beberapa kelompok seni tradisi dan musik yang menggelorakan lagu-lagu persatuan dan nasionalisme.
Para penampil: Musik Daul Madura, Reyog Surabaya, Komunitas Sanggar Tari se-Surabaya, serta kelompok musik Sekaring Jagad. Ada pula pementasan kolaborasi ludruk Jawa Timur, yang membawakan lakon Kepaten Obor.
Menurut Zawawi, nilai-nilai persatuan dan cinta tanah air harus tetap digemakan. “Mari kita jadikan segala perbedaan sebagai sarana untuk mencapai persatuan. Bahwa perbedaan itu indah. Perbedaan adalah rahmat Tuhan bagi alam semesta. Selayaknya kita bersatu, bergandengan tangan,” ujarnya.
Selain KH Zawawi, terdapat beberapa tokoh seniman dan budayawan Jawa Timur yang akan hadir. Beberapa di antaranya adalah H Agus Kuprit, Cak Tawar, Sinden Proborini, dan lain-lain. Hadir pula para jurnalis, serta dari berbagai elemen masyarakat.
Ajang tersebut tak berkaitan dengan politik. Apalagi Pilpres. Ziarah Kebangsaan: Refleksi Indonesia Damai adalah upaya untuk menggaungkan persatuan di antara sesama anak bangsa, yang bernaung di bawah cahaya merah putih.(Dan)