Surabaya, MercuryFM – Memperingati hari guru, keprihatinan terkait kualitas pendidikan khususnya Jatim masih belum seperti yang diharapkan. Kualitas pendidikan di Indonesia sampai detik ini masih kurang baik. Hal ini dikarenakan kualitas dan kuantitas para guru di Indonesia masih kurang mendapat perhatian dari pemerintah.
Hal ini dikatakan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim M. Fawait saat refleksi hari guru, Sabtu (25/11/23). “Untuk bisa membuat Indonesia maju tentunya nasib guru harus disejahterakan. Kami akan terus menyuarakan nasib guru terutama kesejahteraan guru-guru yang ada di pelosok desa termasuk juga guru honorer,” ujar M Fawait.
Menurut Gus Fawait sapaan akrab M. Fawait, sampai saat ini masih dijumpai guru-guru yang gajinya rata-rata Rp 200 ribu yang ada dipelosok-pelosok. “Kalau gajinya dibawah itu, tentunya akan kesulitan punya inovasi untuk memajukan anak bangsa,” ucapnya.
Untuk itu, momentum hari guru, fraksi Gerindra ujarnya, mendorong perlu ada kesejahteraan guru-guru diseluruh pelosok nusantara. “Kami akan terus memperjuangkan mereka agar sejahtera,” katanya.
Dibeberkan pria asli Jember ini, guru memiliki andil besar dalam pembentukan karakter peserta didik, terutama dalam membentuk pribadi anak yang berintegritas, berakhlak mulia, dan berjiwa Pancasila. Sekaligus bisa menjadi generasi unggul dan berdaya saing.
“Guru memegang peran kunci bagaimana generasi muda bangsa ini dibentuk, jadi generasi emas untuk mewujudkan Indonesia emas 2045 sangat ditentukan bagaimana kualitas pendidikan saat ini,” tegasnya. Menurut Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) ini, para guru di Indonesia saat ini ibarat motor penggerak yang akan menentukan ke arah mana kemudi akan bergerak dan melaju.
Guru adalah agen perubahan yang akan menjadi role model dalam upaya mempersiapkan generasi emas Indonesia. “Guru juga diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan zaman dengan harapan anak-anak di negeri ini pun memiliki mental tangguh menghadapi tantangan global. Tentunya jika ini terwujud jika kesejahteraan mereka meningkat,” tuturnya.
Soal keberadaan guru di ponpes, politsi muda Partai Gerindra menegaskan pihaknya melalui Fraksi Gerindara akan diperjuangkan hal hak mereka. “Guru di ponpes dan di sekolah swasta nasib mereka harus diperhatikan. Jadi jangan sampai mereka tidak sejahtera,” tegasnya
“Ingat Indonesia saat ini persiapan menuju Indonesia emas 2045 mendatang. Jadi perlu ditopang dengan kualitas anak bangsa yang mumpuni. Ini bisa tercipta jika kesejahteraannya meningkat,” lanjutnya. Dikaitkan dengan capres, Gus Fawait memastikan paslon capres dan cawapres Prabowo-Gibran punya komitmen jelas untuk mensejahterakan guru.
“Banyak program-program Prabowo-Gibran yang bertujuan untuk mensejahterakan anak bangsa, salah satunya nasib guru di Indonesia. Saya mengambil contoh pemenuhan gizi di sekolah-sekolah,” ucapnya.
“ini membuktikan Prabowo-Gibran komitmen untuk mencerdaskan anak bangsa. Program itu tak salah karena di luar negeri di setiap sekolah, siswa mendapat makan. Hal ini membuktikan negara perhatikan asupan gizi anak sekolah di Indonesia,” lanjutnya memperinci. (ari)