Gerakan ekonomi warganya, LPMK Medokan Ayu gelar pesta rakyat dan wisata mangrove

Surabaya, MercuryFM – Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Medokan Ayu (MA) usai menghelat Pesta Rakyat dan Wisata Mangrove di tengah-tengah pemukiman padat perumahan Pandugo dan Penjaringan Sari. Tepatnya di lahan kosong milik PT Yekape yang bersebelahan dengan lahan urban loca depan gedung pernikahan Graha YKP.

Saban Minggu, di urban loca digunakan warga senam dan lari pagi. Sedangkan kalau pada hari-hari biasa kawasan itu justru lengang.

Namun sejak diadakan acara Pesta Rakyat, Urban Loca yang biasanya sepi kini diisi kegiatan pasar malam dapat meraup transaksi sekitar Rp25 juta per hari. Dengan asumsi ada 60 tenant Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan beberapa wahana milik pendukung acara tersebut.

Sementara pada akhir pekan biasanya transaksinya dapat mencapai hingga Rp35 juta-an.

Berbagai macam sajian kuliner ada di dalam Pesta Rakyat itu. Sebagian besar menjual makanan kekinian yang disukai para remaja saat ini. Kendati makanan tradisional sudah jarang digandrungi, namun tetap saja ada yang menjual tahu gejrot dan kerak telor.

Ketua LPMK MA Nanang Andy Asyim mengatakan acara yang digelar itu melibatkan partisipasi warga. Tak tanggung-tanggung LPMK Penjaringan Sari (PS) turut dilibatkan untuk memobilisasi warganya yang bergerak di UMKM ikut berpartisipasi di acara Pesta Rakyat tersebut.

Nanang sapaan Ketua LPMK MA ini lebih menyoroti pada seberapa jauh kemampuan terobosan para UMKM menjawab tantangan masa depan tanpa meninggalkan kearifan lokal yang sudah dimiliki bertahun-tahun lamanya.

“Kalau kami mengamati para UMKM ini memiliki kecendurungan yang sama. Kalau trennya ke Korean food dan Japan food, semuanya ikut ke arah sana. Terlihat ada menu Bulgogi, Ttokpokki, Takoyaki, Teriyaki, dan sejenis makanan grill lainnya,” tuturnya, Rabu (01/11/2023).

Menurutnya, UMKM kurang berani mengkolaborasikan antara ide makanan lokal dipadupadankan dengan tren yang ada. Semisal belum ada yang melakukan terobosan Patin Teriyaki atau Bandeng Teriyaki. ”Bulgogi tapi isiannya dari olahan daging ikan lele yang dihaluskan. Bagaimana mengkombinasikan tren makanan dengan kekuatan identitas lokal,” kata Nanang bersemangat.

Mengingat wilayah Wonorejo, Medokan, Gunung Anyar, merupakan wilayah tambak ikan tempat pusatnya pembudidayaan ikan payau maupun tawar. Di tempat ini banyak penghasil ikan bandeng, nila, patin, bawal, manyung, kakap putih, lele, udang, dan masih banyak jenis lagi hasil tangkapan ikan laut.

Lurah Lurah Penjaringan Sari dan Camat Rungkut turut memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan yang berbasis pemberdayaan masyarakat. Sehingga pihak YKP pun turut andil meminjamkan lahannya secara cuma-cuma.

Harapannya kegiatan ini menjadi ajang proses UMKM mengukur seberapa jauh ketertarikan daya beli masyarakat terhadap produk yang disajikan. Dengan demikian nantinya ada evaluasi dan perbaikan produk, cita-rasa, kreativitas dan harga yang ramah.

Acara yang digelar selama 20 hari sejak tanggal 3 hingga 22 Oktober 2023 ini memang merupakan kegiatan untuk menggeliatkan perekonomian ditengah harga-harga sembako yang cukup tinggi. Namun pada kenyataan di lapangan proses transaksi jual beli masih menimbulkan respon yang cukup baik.

Hal ini menandakan pertumbuhan ekonomi di tingkat bawahpun masih memiliki harapan yang cukup baik. Terbukti nilai transaksinya per masih bergairah signifikan.

Novi peserta UMKM berasal dari warga Tambak Medokan Ayu 3A menjual ayam pok-pok mengaku senang diberi kesempatan berjualan di Pesta Rakyat itu. Menurutnya event seperti ini harus sering diadakan, apalagi dengan biaya sewa yang sangat rendah tentu sangat membantu para UMKM untuk menggali potensi produk yang digelutinya.

Selain menjual berbagai macam kuliner, di acara Pesta Rakyat itu juga ada beraneka ragam permainan hiburan ringan seperti melempar bola dalam gelas dan melempar anak panah. Terdapat pula wahana bianglala, kuda komedi putar, ontang-anting perahu dan kereta.

“Acara semacam ini memang sangat dibutuhkan masyarakat kelas bawah. Di tiap tahun mereka selalu merindukan acara yang seperti ini untuk diadakan. Hal ini sangat terbukti sampai di penghujung acara, parkiran di lapangan sampai tidak muat. Petugas parkir hingga kuwalahan,” kata Ainur Rofik Ketua LPMK PS.

Minggu pagi di hari akhir penutupan acara tersebut panitia masih memanjakan masyarakat sekitar dengan mengajak berwisata ke Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar yang baru saja diresmikan oleh mantan presiden Megawati Soekarno Putri pada bulan Juli lalu. Secara spesial wisata yang diadakan itu menggunakan pemandu wisata.

Pemandu wisata menerangkan dan mengidentifikasi satu persatu jenis tanaman yang ada di sekitar mangrove itu apa saja. Tujuan edukasi wisata ini sengaja diberikan untuk melengkapai wawasan generasi muda lebih mempedulikan terhadap ekosistem hutan mangrove.

Tak hanya jalan-jalan menyusuri hutan bakau, para pewisata diajak naik persahu menyusuri sepanjang muara hingga menuju tepi laut. Banyak burung beraneka ragam jenis, warna, baik burung lokal maupun burung migrasi dari Malaysia dan Australia sangat begitu indah. Banyak pula habitat kera baik kera berekor panjang maupun kera berekor pendek bergelantungan di pohon-pohon bakau. Keindahannya memang tak tertandingi.

Berhenti dari turun naik perahu, pewisata masih disambut dengan pilihan naik kuda. Seperti yang dikatakan Warga Medayu Utara V Fanny (16 th) SMA Negeri 20 mengaku sangat bahagia dan senang, untuk naik kuda tak perlu pergi jauh-jauh dari rumahnya.

Sembari menghirup udara segar pagi hari, aroma buah bogem yang khas, berjatuhan disepanjang jalan mengiringi kegembiraan masyarakat yang mengikuti agenda sehari wisata mangrove bersama LPMK Medokan Ayu. (dan)  

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio