Surabaya, MercuryFM – Kepala BNN RI, Komjen Pol. Prof. Dr. Petrus Reinhard Golose, didampingi para pejabat madya dan pratama BNN RI, meresmikan laboratorium narkotika di Bangkalan, pada Kamis (02/10/2023).
Laboratorium tersebut, merupakan laboratorium narkotika keempat di Indonesia, yang didirikan oleh BNN RI. Setelah membangun laboratorium narkotika di Deli Serdang, Sumatera Utara, laboratorium di Baddoka, Sulawesi Selatan, dan laboratorium narkotika di Samarinda, Kalimantan Timur.
Laboratorium Narkotika Bangkalan berdiri di atas tanah alih status dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dengan luas tanah sebesar 12.144 m2 dan luas bangunan 3.025 m2.
“Laboratorium Narkotika Bangkalan dibangun dalam rangka menunjang tugas pokok dan fungsi BNN dalam hal Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),” ujar Petrus Reinhard Golose.
Selain itu, juga bertujuan untuk menguatkan pelaksanaan tugas dan fungsi Pusat Laboratorium BNN berupa pengembangan Laboratorium Narkotika dan pelaksanaan pengujian narkotika, psikotropika, prekursor, dan bahan adiktif lannya kecuali tembakau dan alkohol di daerah.
Sementara itu Kepala Biro Humas dan Protokol BNN RI Sulistyo Pudjo Hartono menambahkan keberadaan laboratorium narkotika di Bangkalan merupakan bentuk konsent BNN mempermudah masyarakat mengakses layanan BNN.
“Lab ini untuk mengecek spesimen-spesimen narkotika dari masyarakat dan lembaga-lembaga pemerintahan yang menemukan barang-barang yang dicurigai narkotika,” jelasnya.
Lebih lanjut menurut Pudjo, peralatan di laboratorium narkotika lebih lengkap, dibandingkan sekedar test urine.
Keberadaan lab narkotika di Bangkalan ini diharapkan tidak hanya melayani kota-kota di Jawa Timur, melainkan juga kota-kota di Jawa Tengah.
Saat ini sebanyak 1127 NPS (New Psychoactive Substances) telah beredar di dunia. Sedangkan 170 diantaranya, telah masuk dan beredar di Indonesia. Diperkirakan masih banyak lagi NPS yang beredar dan belum terdeteksi. Oleh karena itu, penting bagi BNN RI untuk memperbanyak laboratorium narkotika di Indonesia. (Lam)