Surabaya, MercuryFM – Tingkat inklusi keuangan di Jawa Timur mencapai 93 persen. Sedangkan literasinya masih sekitar 56 persen. Hal ini menunjukkan masih besarnya gap antara literasi dan inklusi keuangan di Jawa Timur.
”Gap antara literasi dengan inklusi memang masih jauh. Ini yang gubernur (Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa) juga meminta agar OJK bersama IJK (Institusi Jasa Keuangan) terus meningkatkan literasinya. Kita tahu masih banyak masyarakat yang terjerat pinjol illegal, investasi bodong karena masih rendahnya literasi,” kata Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Giri Tribroto seusai pembukaan Jatim Inclusion Festival (JIFest) di Royal Plaza Surabaya, Kamis (26/10/2023).
OJK, dikatakan Giri, bersama IJK juga terus berkolaborasi meningkatkan literasi keuangan utamanya ke masyarakat di wilayah 3T (Tertinggal, terdepan, terluar). Selain itu pihaknya juga memberikan edukasi melalui media sosial.
”Tapi tidak semua masyarakat bisa menjangkau media sosial, karena itu kami harus melakukan edukasi langsung ke masyarakat,” jelasnya. Edukasi menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan budaya dan tingkat Pendidikan masyarakat setempat.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan (PVML) OJK, Agusman dalam sambutannya menyebutkan, JIFest merupakan kegiatan tahunan dalam rangka memeringati Bulan Inklusi Keuangan.
”JIFest ini sebagai forum untuk dapat lebih menjangkau masyarakat yang belum bankable agar mendapat akses dari sisi perbankan, dari sisi industri jasa keuangan lainnya karena di sini tidak hanya bank tetapi ada juga asuransi, pegadaian, penjaminan,” ujarnya.
Menurutnya, Jawa Timur adalah provinsi yang penting di negeri ini karena menjadi hub Indonesia bagian timur. ”Kalau Jatim kuat akan baik bagi Indonesia timur,” sebut Agusman.
Sementara itu, Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Jawa Timur Aftabuddin Rijaluzzaman mengatakan tingkat literasi dan inklusi keuangan Jawa Timur sudah berhasil melampaui rata-rata nasional. ”Capaian tersebut patut disyukuri bersama dengan beberapa catatan yang perlu diwaspadai agar peningkatan akses keuangan masyarakat Jatim yang tinggi menjadi tepat guna sesuai kebutuhan dan kemampuan masyarakat,” pungkasnya.
JIFest merupakan puncak kegiatan dari Bulan Inklusi Keuangan (BIK) tahun 2023 yang telah dilaksanakan sejak bulan Mei hingga Oktober ini. Banyak rangkaian kegiatan di dalam peringatan BIK.
Tujuannya, meningkatkan pemahaman masyarakat terkait jasa keuangan dan mempublikasikan program literasi keuangan, inklusi keuangan, serta perlindungan konsumen.(dan)