Geliat Bisnis Laundry

Surabaya, MercuryFM – “Geliat Bisnis Laundry” menjadi tema di Rumah Umkm edisi Rabu(25/10/23) ini, disaat menjamurnya usaha laundry akhir-akhir ini. Fenomena ini bisa dibilang bisnis laundry menjadi bisnis paling diminati masyarakat perkotaan. Alasan kepraktisan menjadi alasan utama bagi mereka yang sibuk.

Untuk memulai bisnis laundry, ternyata tidaklah sesimpel yang di bayangkan banyak orang. Ada tahap-tahap yang harus di lakukan. Menjawab ini, hadir di Rumah Umkm, Ferdinandus Wahyu Lasut, Owner Ping Laundry – Flaz Shoes Care & Founder IPLC(Indonesia private Laundry Class).

Dikesempatan ini, Feri sapaan akrab Owner Ping Laundry berbagi pengalaman dan perjalanan bisnisnya selama ini. Menjamurnya bisnis laundry ini, apakah sekriuk yang diharapkan? menjawab ini, Feri mengatakan, laundry itu sendiri terdiri dari banyak level.

“Karenanya tergantung mereka mau buka di target market yang mana? ada yang kiloan, ada yang satuan. Dan kebetulan saya sendiri sejak 2014 sudah fokus di pelayanan hotel, untuk menangani laundry-laundry hotel,” terang Feri.

Namun Feri mengaku, masih punya usaha laundry kiloan tapi dengan harga lebih tinggi, meski sudah fokus di laundry hotel. “Misal disekitaran itu harga Rp 7ribu – 8ribu/kg kalau saya bisa ambil yang Rp 10ribu – 35ribu/kg. Kalau mau silahkan,” kata Feri.

Kenapa? karena menurutnya, ia sudah terlalu sibuk dengan laundry hotel, kurang fokus lagi pada laundry kiloan. “Tapi sayang juga untuk ditututp,” aku Owner Ping Laundry ini.

Sedangkan menjawab sekriuk apa menjalani bisnis laundry, Feri menjelaskan, sekarang ini laundry menjadi salah satu segemen usaha yang dilirik bukan kalangan menengah kebawah, yang awalnya buat sampingan.

“Tapi sekarang sudah dilirik kalangan menengah ke atas. Jadi menjadi industri per laundryan. Mereka yang punya budget lumayan atau keuangan kuat, bahkan bisa beli mesin-mesin komersil yang diatas laundry-laundry rumahan,” terang Feri.

Hal tersebut menurut Owner Ping Laundry ini, pinter-pinternya pelaku usaha dalam meyakinkan investor menanamkan uangnya di bisnis laundry. “Jadi provitnya sekian, untungnya sekian, sekian tahun balik modal. Seorang investor membutuhkan itu dan ketika sudah klik, maka oke. Mereka mengeluarkan uang banyak, ya untuk memenuhi ambisinya menjadi pengusaha laundry,” kata Feri.

Menurut Feri, dari peta yang ada antara pelaku laundry otodidak dengan yang didanai oleh investor, masih lebih banyak pelaku laundry yang otodidak.

“Sebenarnya lebih banyak kalangan yang kecil-kecil ini. Yang buka kiloan,” kata Feri. Dan yang menarik, menurut Feri, setelah pandemi melanda, laundry ini menjadi lirikan. “Karena sebenarnya, usaha laundry ini memang usaha yang tidak ada matinya,” tegas Founder IPLC(Indonesia private Laundry Class) ini. Informasi selengkapnya bisa anda simak di chanel youtube radio mercury 96. (Nla)

 

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio