Surabaya, MercuryFM – Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengajak warga masyarakat khusunya warga NU (Nadliyin) untuk melewati masa pesta demokrasi ini dengan selamat. Artinya jangan sampai ada perpecahan. Perbedaan jangan sampai membuat persatuan dan kesatuan untuk tetap menjaga keutahan bangsa ini tergerus imbas Pesta Demokrasi lima tahunan ini.
“Momentum Pemilu Presiden dan Pemilu legislatif sekadar titik lewatan dari satu perjalanan bangsa, dari satu pergulatan yang jauh bermakna, menuju masa depan yang lebih baik,” ujar Ketua Umum PBNU menyikap Pemilu 2024 khususnya Pilpres yang saat ini sudah mulai dirasakan suasananya, Minggu (21/10/23).
“Terpenting bagi kita semua, khususnya NU, bagaimana kita melewati momentum Pemilu dan Pilpres ini dengan selamat. Selamat itu artinya,sistem politik kita ini bisa kita jamin stabilitasnya, kita jamin bertahan, tidak sampai rusak, dan tetap mendapatkan kepercayaan dari rakyat,” lanjutnya dalam keterangan usai memberangkatkan jalan santai memperingati hari santri 2023 yang berkangsung di depan Gedung Grahadi Surabaya.
Menurut Gus Yahya sapaan akrab Ketua Umum PBNU itu, Kita sudah bertekad memilih demokrasi sebagai jalan kita di dalam mengelola negeri. Maka segala kemajuan yang sudah dicapai, segala inisiatif untuk kemajuan yang sudah dibuat, tidak boleh patah di tengah jalan.
“Harus diteruskan, karena masa depan kita bergantung dengan pergulatan yang kita lakukan saat ini,” ungkapnya.
Gus Yahya juga menyerukan dalam Pemilu 2024 yang suasanaya sudah dirasakan saat ini, warga bangsa, khususnya warga Nahdlatul Ulama (Nadliyin), untuk menyikapi pemilu dengan rasional.
Artinya lanjut Gus Yahya kita pikirkan apa yang masuk akal dengan bangsa ini. Apa yang betul-betul secara nyata bisa kita lihat, sebagai konsekuensi – konsekuensi dari kita masing-masing.
“Jadi, tidak perlu mengedepankan hal-hal yang sifatnya pertimbangan premordial. Misalnya agamanya apa, sukunya apa, termasuk organisasi, ormasnya apa. Tidak perlu dikedepankan. Yang penting, apa yang rasional untuk kebaikan bangsa dan negara,” pungkasnya. (ari)