Malang, MercuryFM – Jalin komunikasi dengan kalangan Nu di Jatim, Presiden PKS Ahmad Syaikhu lakukan silaturrahmi ke kediaman Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) KH Marzuki Mustamar, Sabtu (07/10/23).
Selain didampingi Ketua PKS Jatim Irwan Setiawan, kehadiran Ahmad Syaikhu juga ditemani Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS KH Muslih Abdul Karim dan Anggota DPR RI dari PKS Amin Ak, Sekertaris PKS Jatim Ahmadi dan beberapa pengurus dari DPD PKS Kota dan Kabupaten Malang.
Dalam kedatangannya Presiden PKS Ahmad Syaikhu selain diskusi terjait NKRI, juga ngaji kitab dengan KH Marzuki. Bahkan Akhmad Syaiku juga akan mencetak kitab yabg dibuat ngaji bareng dengan KH Marzuki, untuk diajarkan dan disebarluaskan bagi anggota PKS dan masyarakat.
“Alhamdulillah beliau juga memperkenankan kitab yang tadi dipelajari untuk dicetak dan disebarluaskan oleh Partai Keadilan Sejahtera. InsyaaAllah akan kita sebarluaskan untuk edukasi ke masyarakat, karena pentingnya wasathiyyah,” ujar alunmus Pondok Pesantren Buntet Cirebon itu. “Kita akan bangun NKRI dengan pondasi pancasila dan kebersamaan,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua DPW PKS Jatim Irwan Setiawan yang menemani Presiden PKS menyampaikan bahwa sudah sekitar 8 kali sowan ke kediaman KH Marzuki Mustamar. “Saya sudah sering sowan ke ndalem Kyai. Ngaji kitab ke Kyai. Selain itu, saya juga sering mendapat undangan dari PWNU Jawa Timur. Setiap kali PWNU menggelar kegiatan, PKS Jatim selalu diundang,” ujar pria yang lahir dari keluarga NU ini.
Dalam kesempatan itu, KH Marzuki menyampaikan bahwa perjuangan Nahdlatul Ulama selalu berada di tengah, atau wasathiyah. “NU sejak awal sangat konsen dengan perkembangan agama, di waktu yang sama, NU sadar bahwa kedaulatan negara sangat penting, karena itu posisi kami selalu di tengah.” kata Kiai.
Kiai Marzuki menyampaikan, kadangkala, ada beberapa yang semangat Islamnya luar biasa, kadang juga lupa kalo menjaga wathon juga wajib. Ini juga ditarik ke tengah. Rasulullah juga seperti itu. “Hari ini kami dari NU dan beliau-beliau dari PKS ini bertemu dalam rangka agar kita semua bisa terus berada di tengah, yang bisa jadi pemersatu untuk Indonesia,” katanya.
Dalam pertemuan itu, Kiai Marzuki sempat memuji buku karangan Ahmad Syaikhu yang diberikan sebagai buah tangan untuk Ketua PWNU yang berjudul “Riayah Indonesia” tentang bagaimana menjaga Indonesia. “Jangan-jangan yang gak patek NKRI saya, ngarang banyak kitab tentang syariat sementara Pak Syaikhu mengarang kewajiban menjaga NKRI. Ini sudah jelas,” kata Kiai sambil tertawa. (ari)