Tingkatkan Kinerja Unit Syariahnya, Bank Jatim launching Dual Banking Leveraging Model

Surabaya, MercuryFM – Tingkatkan kinerja Unit Usaha Syariah (UUS)nya, Bank Jatim launching Dual Banking Leveraging Model (DBLM). Bertempat di Banking Hall Bank Jatim Cabang Utama Surabaya, kegiatan launching tersebut dihadiri oleh Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman, dan jajaran direksi Bank Jatim lainnya yakni Direktur Kepatuhan Tonny Prasetyo, Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Edi Masrianto, Direktur Manajemen Risiko Eko Susetyono, Direktur Operasional Arif Suhirman, SEVP Corporate Transformation Budi Sumarsono, SEVP Network & Services Revi Adiana, dan SEVP Usaha Syariah Bank Jatim Umi Rodiyah..

Menurut Busrul, konsep DBLM adalah bisnis model dimana bank mengoptimalkan infrastruktur dan sumber daya konvensional demi memperluas market share perbankan syariah. Hal tersebut dapat membawa dampak terhadap pertumbuhan kinerja keuangan UUS maupun bank konvensional. Adapun melalui strategi ini, bank syariah dapat memasarkan produknya melalui tenaga pemasar maupun infrastruktur induknya.

”Jadi, perusahaan lebih efisien, karena dari sisi cost bisa turun dan sales dapat bersinergi dengan lebih baik,” ujarnya. Lewat strategi DBLM, bank syariah kata Busrul tidak akan menjadikan bank konvensional sebagai saingan. Melainkan menjadikan bank syariah sebagai pelengkap produk bank konvensional.

”Ini merupakan strategi dalam memacu pertumbuhan berkelanjutan. Konsep DBLM di UUS Bank Jatim nantinya dapat melayani proses pembukaan dana pihak ketiga, pengajuan pembiayaan atau kredit, serta pelayanan customer service produk syariah ataupun konvensional,” kata Busrul. Maka dari itu, DBLM lanjut Busrul harus diimbangi dengan peningkatan pengetahuan pegawai, khususnya dalam hal perbankan syariah agar implementasinya berjalan maksimal.

”Untuk awal, DBLM masih ada di Cabang Utama Surabaya. Tapi semoga ke depannya akan ada DBLM di seluruh kantor cabang bankjatim . Sebab, dengan DBLM kegiatan bisnis dan operasional di UUS bisa menjadi lebih efisien sehingga pertumbuhan bisnis dapat lebih cepat,” tegas Busrul.

Busrul juga memaparkan, pertumbuhan rata-rata tahunan asset UUS Bank Jatom sejak tahun 2016 – 2022 sebesar 6,43 persen. Angka tersebut masih di bawah pertumbuhan rata-rata bank syariah di Indonesia sebesar 13,09 persen. ”Tentu ini akan menjadi harapan kita bersama bahwa dengan adanya DBLM dapat meningkatkan asset UUS Bank Jatim,” ungkapnya..

Ditegaskan Busrul, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh UUS Bank Jatim supaya bisa memberikan kontribusi yang kian meningkat bagi perusahaan. Antara lain produk dan layanan harus kompetitif dalam memenuhi kebutuhan berbagai segmen nasabah, memaksimalkan penggunaan teknologi digital, serta harus jeli dan gesit dalam menangkap peluang. ”Yang terpenting lagi mampu menciptakan inovasi baru dalam perbankan,” pungkasnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio