FeSyar Jawa 2023 bidik target transaksi Rp7,6 Triliun

Surabaya, MercuryFM – Puncak Festival Ekonomi Syariah (FeSyar) Jawa 2023 dibuka Jumat (29/9/2023) di Pakuwon Mall Surabaya. Di ajang ini ditarget bisa membukukan transaksi lebih dari Rp.7,6 triliun sejak dimulainya FeSyar di 14 kota di Jawa sejak awal 2023.

Hal itu diungkapkan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia, Doddy Zulverdi usai pembukaan Puncak FeSyar Jawa 2023 di Pakuwon Mall Surabaya, Jumat (29/9/203). FeSyar Jawa ini akan berlangsung hingga Minggu (1/10/2023).

“Transaksi itu dari pembiayaan syariah, penjualan produk halal sepeeti makanan dan minuman, kerajinan dan fesyen. Serta ttansaksi lainnya selama rangkaian FeSyar Jawa digelar di beberapa kota dari awal tahun,” kata Doddy.

Doddy mengatakan target transaksi ini memang harus ada karena sebafai daya ungkit dari kegiatan yang digelar. “Karena ada pameran produk halal, business matching dan sebagainya. Jadi harus ada target uangnya memang. Di tahun ini kami ingin ada penambahan perluasan transaksi pembiayaan berasis syariah, peningkatan penjualan berbasis syariah dan sebagainya dibandingkan tahun lalu dengan transaksi Rp 7 triliun,” tuturnya.

Bank Indonesia Jawa Timur mengelompokkan program berbasis syariah itu agar mudah dikenali masyarakat. Ada tiga kelompok program yakni Pahala, Maslahat dan Insani.

Doddy mengatakan Pahala adalah inisiasi halal value chain yang membuat seluruh mata rantai produksi terutama makanan dan minuman dari hulu hingga hilir berbasis syariah. Karenanya BI membuat program sertifikasi di sisi hulu, sertifikasi produknya, bahannya dan sebagainya.

Untuk program Maslahat yakni dengan mendorong penguatan pembiayaan berbasis syariah khusus zakat, infaq, shodaqoh dan wakaf (ziswaf). Program ini untuk memperluas pengguanaan sumber-sumber halal yang berbasis syariah. “Makanya ada lelang wakaf, sertifikasi nasir, penguatan kelembagaan zizwaf dan sebagainya,” tutur Doddy.

Sedangkan program Insani adalah mendorong terjadinya ekonomi iknlusif syariah berbasis digital. Caranya dengan memperluas penggunaan instrumen pembayaran digital berbagai kawasan khas seperti kawasan kuliner halal dan sebagainya.

Bagaimana UMKM syariah itu bisa memiliki halaman khusus di e-commerce melalui bekerjasama dengan ecommerce besar,” tukas Doddy.

Wagub Jatim Puji Program Pahala, Maslahat dan Insani

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan tema FESyar Regional Jawa tahun ini yakni “Penguatan Sinergi dan Inovasi Ekonomi dan Keuangan Syariah Melalui Dukungan Digitalisasi Untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Jawa yang Inklusif” memiliki cakupan yang komprehensif dalam mendukung ekosistem ekonomi dan keuangan syariah.

“Kami sangat terkesan dengan komprehensif-nya cakupan dari dan tema FESyar tahun ini baik itu tadi program Pahala yaitu Halal Value Chain maupun program Maslahat yang menekankan pada social investment dan digitalisasi sebagai akselerasi untuk inklusi. Ini semuanya benar-benar On The Spot betul menjawab tiga pilar utama di dalam mengembangkan ekonomi syariah,” kata Wagub Emil.

Ketiga pilar utama tersebut ialah pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, dan penguatan riset, asesmen, serta edukasi.

Dalam kesempatan tersebut Wagub Emil mengatakan sejatinya hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat Indonesia telah mengedepankan prinsip syariah. Mulai dari makanan dan minuman, pekerjaan, pakaian, dan lainnya. Hanya perbankan saja yang masih menggunakan dual system.

“Sehingga motivasinya adalah meningkatkan compliance dan quality insurance. Karena ternyata kita juga masih menemukan sedikit banyak terjadi kasus dimana produk tertentu dipertanyakan kehalalannya,” imbuhnya.

Guna meningkatkan compliance tersebut Jatim memiliki beberapa program salah satunya Juru Sembelih Halal (Juleha) dan sertifikasi halal yang telah mencapai 160.000 sertifikat. Dimana 154.000 di antaranya menggunakan metode self declaire dengan pendampingan dari pendamping penyedia produk halal.

Motivasi yang kedua, lanjut Wagub Emil adalah meningkatkan ekonomi umat. Salah satunya ialah dengan membangun para pelaku ekonomi di sektor Pesantren. Terlebih di Jatim terdapat lebih dari 6000 pesantren dan lebih dari 1 juta santri. Tentu ini merupakan sebuah kekuatan ekonomi umat dan bagian dari memperkuat ekonomi keumatan.

“Lalu motivasi ketiga ialah global competitive. Alhamdulillah Indonesia nomor satu di bidang moslem friendly tourism,” katanya.

“Ketiga motivasi inilah yang kemudian yang menjadi pendorong perekonomian di Jawa Timur. Sehingga Tahun 2022 kita mendapatkan apresiasi Adinata syariah, dan juga Halal Industry Award di tingkat nasional,” imbuhnya.

Capaian ini bisa diraih berkat komitmen penuh seluruh stakeholder. Mulai dari Bank Indonesia, Pondok Pesantren, hingga para kyai.

Terkait keuangan syariah, Wagub Emil mendorong terbentuknya fintech syariah di Jatim. Selain itu, Pemprov Jatim juga telah bekerja sama dengan Baznas dan BUMD-BUMD untuk menggelar zakat produktif di berbagai daerah di Jatim.

“Dimana zakat produktif ini ditujukan pada pelaku ekonomi ultra mikro yang belum bisa difasilitasi oleh perbankan untuk penyediaan modal usahanya,” jelasnya.

Terakhir, Wagub Emil berharap FESyar Regional Jawa 2023 ini akan menjadi wadah yang berharga untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif. “Mari kita bersatu, belajar bersama, dan berinovasi demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Jawa Timur,” pungkasnya.(dan)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio