Surabaya, MercuryFM – Bank Jatim berikan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) berupa mobil ambulance kapada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Timur. Penyerahan dilakukan secara simbolis oleh Direktur utama Bank Jatim Busrul Iman kepada Kepala Disnakertrans Jawa Timur Himawan Estu Bagijo yang juga disaksikan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dalam ajang Job Fair 2023 dengan tagline Merdeka Berkarir di Galaxy Exhibition Center Surabaya.
”Ambulans ini digunakan untuk membantu memfasilitasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur, baik yang dalam kondisi sakit maupun jenazah PMI yang meninggal dunia,” ujar Busrul, Rabu (21/09/23).
Menurut Busrul, bantuan berupa 1 unit ambulans tersebut sebagai wujud kecintaan dan kepedulian Bank Jatim kepada masyarakat Jawa Timur yang telah memberikan kepercayaan kepada perusahaan dalam mengembangkan bisnis.
”Semoga Bank Jatim bisa terus memberikan kontribusi yang positif untuk negeri. Oleh karena itu, kami siap berkolaborasi serta bersinergi di berbagai bidang demi kemajuan bersama,” tegasnya.
Selain penyerahan CSR, dalam kesempatan tersebut juga berlangsung penandatanganan pakta bersama untuk mendukung Gerakan Merdeka Berkarir. Beberapa institusi terlibat dalam penandatanganan pakta tersebut. Termasuk Bank Jatim.
Adanya Gerakan Merdeka Berkarir ini dalam rangka menyiapkan angkatan kerja Jawa Timur sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi demi menyambut Indonesia Emas 2045. ”Kerja sama seperti ini membuktikan komitmen kuat perusahaan dalam mendorong dunia pendidikan dan mendukung program pemerintah dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul,” tegas Busrul.
Sementara itu, dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan, untuk mempercepat seseorang mendapatkan lapangan kerja, harus ada keselarasan antara kebutuhan dunia kerja dan dunia usaha dengan kompetensi yang dimililiki oleh masyarakat.
”Kami bersyukur karena Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur per Februari 2023 berada di angka 4,33 persen, lebih rendah dibanding nasional yang sebesar 5,45 persen. Saya harap angka ini bisa terus turun dengan cara agresif membangun sinergitas yang seproduktif mungkin,” paparnya.
Dalam Job Fair tersebut, Pemprov Jawa Timur melalui Disnakertrans Jawa Timur juga mendorong inklusifitas bagi tenaga kerja disabilitas dengan menghadirkan lowongan kerja bagi mereka. “Ini sudah komitmen kami supaya tenaga kerja disabilitas mendapat lapangan pekerjaaan,” ujar Khofifah.
Khofifah menegaskan, inklusifitas atau kesetaraan bagi semua angkatan kerja adalah bagian dari komitmen bersama. Tidak hanya di sektor tenaga kerja namun juga dalam pendidikan, kesehatan, dan ruang pelayanan publik lainnya.
”Jadi perlu adanya kesetaraan perlakuan di antara masyarakat Jawa Timur di segala sektor, terutama terhadap masyarakat penyandang disabilitas. Serta yang tidak kalah penting lagi adalah mendukung para job creator, seperti perusahaan start up yang bisa membuka lebih banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat,” pungkasnya. (ari)