Surabaya, MercuryFM – Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno, mendukung upaya pemerintah kota menekan harga beras melalui operasi pasar.
“Selama ini operasi pasar ini sangat efektif sebagai instrumen untuk mengendalikan harga. Karenanya kita mendukung upaya pemkot Surabaya untuk memperluas operasi pasar,” jelas Anas saat blusukan di Pasar Semolowaru.
Legislator PDIP Surabaya tersebut berharap, dinas terkait pemkot Surabaya intensif berkoordinasi dengan Bulog, untuk mendukung suplay beras.
“Distribusi beras Bulog masih dibatasi yakni 8 karung ukuran 5 kg. Jadi setiap pedagang hanya bisa mengambil 8 karung ukuran 5 kg,” terang Anas.
Sementara itu, Rara salah satu pedagang di pasar Semolowaru mengatakan jika saat ini harga beras sudah dikisaran harga Rp 54.000 hingga Rp 55.000. Naiknya harga beras terjadi sejak 2 bulan lalu.
“Mungkin karena musim kemarau ini dan juga mungkin karena terkena hama,” pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencana memasifkan kegiatan program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Kota Surabaya, Antiek Sugiharti mengatakan, apabila sekarang ini Gerakan Pangan Murah digelar sebulan di satu lokasi, maka ke depan berencana akan dibuat untuk beberapa lokasi.
Hal ini lanjut Antiek sebagaimana menindaklanjuti arahan dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, melalui Asisten 2 bagian Perekonomian dan Pembangunan.
“Kalau saat ini kita gelar satu kali di satu lokasi, beliau (Asisten 2) berkeinginan nanti bisa lima lokasi dalam waktu yang sama. Jadi, setiap bulan lima lokasi,” tambahnya.
Masih kata Antiek, dalam Gerakan Pangan Murah ini, sebagai upaya dalam menstabilkan harga dan stok bahan pangang.
“Pemkot bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional, Bulog dan stakeholder terkait, menyediakan sejumlah bahan pokok dengan harga di bawah pasar,” pungkas Antiek. (Lam)