Selamatkan anak Perusahaan agar lebih eksis, PT PWU Jatim alami penurunan pendapatan di tahun 2023

Surabaya, MercuryFM – Penyelamatan anak perusahaan imbas Covid- 19 menjadi langkah yang diambil Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim. Langkah ini perlu diambil agar keberadaan anak perusahaan yang cukup eksis sebelum pandemi covid bisa kembali eksis kembali.

Direktur Utama (Dirut) PT PWU Jatim Erlangga Satriagung mengatakan pandemi covid- 19 kemarin membuat beberapa anak perusahaan mengalami kondisi stagnan dan bahkan harus bekerja keras untuk menyelamatkan kondisi perusahaan termasuk mempertahankan bagimana tidak ada pengurangan karyawan.

“Kondisi Covid benar benar membuat beberapa anak perusahaan alami kegoncangan. Bahkan sampai saat ini masih ada dua dari 8 anak perusahaan yang masih terus berupaya untuk kembali eksis” ujar Erlangga, Selasa (12/09/23).

Dikatakan Erlangga seperti Kasa Husada, sebelum pandemi kondisi perusahaan stabil dan bisa memproduksi karena bahan baku bisa diambil terlebih dahulu dan baru di bayar setelah prodakbterbelih oleh konsumen. Sehingga jakannya perusahaan stabil.

“Tapi setelah ada Covid-19 itu seluruh supplier bahan baku minta dibayar dimuka. Karena minta dimuk, Kasa tidak bisa yang imbasnya, kasa tidak bisa memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi. Coba kalau ada modal itu tidak akan terjadi seperti sekarang ini,” sebutnya.

Kendati demikian, Erlangga menyebut PT Kasa meski dalam kondisi sulit karena pandemi Covid-19 tidak pernah melakukan PHK terhadap karyawan. Ia menyatakan bahwa perusahaan ini selalu memberikan kewajibannya kepada karyawan.

“Gaji penuh tahun 2020, 2021 dan 2022. Nah, tahun 2023 bulan Februari, sudah tidak tahan, tidak kuat lagi untuk membiayai kebutuhan atau keperluan rutin  sekitar Rp1 miliar per bulannya. Untuk karyawan saja sebesar Rp850 juta dan tambah kewajiban sekitar Rp 1 miliaran,” ujar dia.

Meski saat ini kondisi PT Kasa alami penurunan produksi karena kondisi keuangan pihaknya Kata Erlangga brand produk PT Kasa ini masih bagus di market. Termasuk trust atau kepercayaan PT Kasa dari market juga masih bagus.

“Makanya kita minta izin kepada Ibu Gubernur sebagai pemilik perusahaan untuk memberikan pinjaman kepada anak perusahaan PT Kasa oleh Ibu Gubernur sudah diizinkan. Dan kami minta LO dan pendampingan kepada Kejaksaan Tinggi untuk memberikan bantuan modal,” terangnya.

“Mulai bulan Juli kemarin kita support PT Kasa ini untuk kita belikan bahan baku. Karena izin dari Ibu Gubernur adalah bagaimana membantu PT Kasa melancarkan proses produksinya,” lanjutnya.

Sebenarnya terang Erlangga pigaknya ingin melakukan resign aset. Pihaknya berencana pelepasan aset milik perusahaan sebesar 5 persen dari jumlah total.

“Sekitar 5 persen dari jumlah total aset itu mungkin dapatnya Rp250 miliar dari sekitar Rp5 triliun total aset kita. Namun kita tidak bisa melakukan karena ada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 tahun 2019. Dimana dalam Perda itu juga disebutkan bahwa tidak diperkenankan atau dilarang untuk melakukan pemindahtanganan aset hasil inbreng. Pasalnya semua aset milik PWU hasil inbreng,” jelasnya.

Dengan kondisi semacam itu, jelas Erlangga keuntungan PT PWU dari anak perusahaannya untuk tahun ini akhirnya digunakan guna menutupi kerugian PT Kasa.  Sehingga rencana keuntungan Rp4,4  triliun akhirnya hanya menjadi Rp400 miliar.

“Padahal pada tahun 2023, anak perusahaan PT PWU Jawa Timur semua alami peningkatan untuk target pendapayan dari rencana yang dipatok. Rata rata naik 190 sampai 200 persen. Namun karena PT Kasa kita akhirnya alami penurunan pendapatan nanti di tahun 2023 ini,” jelasnya.

“Tapi saya masih yakin dengan dukungan dari pemerintah provinsi, legislatif dan teman-teman media, PT Kasa ke depan bisa lebih baik lagi,” lanjutnya mempertgas. (Ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist