Surabaya, MercuryFM – Putri Gus Dur Zannuba Ariffah Chafsoh atau dikenal dengan Yenny Wahid, menguat sebagai calon wakil presiden dalam survei menjelang Pilpres 2024. Survey Dialektika Institute menyebut, 27,6 persen memilih Yenny Wahid sebagai Cawapres perempuan.
Sedangkan sebanyak 25,4% memilih Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan 14,9% responden memilih nama Puan Maharani. Disusul Susi Pujiastuti sebesar 12,6 persen, kemudian Sri Mulyani sebesar 8,5 persen. Survey tersebut dilakukan terhadap responden di Jawa Timur dan Jawa Tengah yang menjadi basis Nahdlatul Ulama (NU).
“Survei ini dilakukan untuk mendalami isu mutakhir yang muncul di ruang publik, yaitu munculnya kandidat potensial calon wakil presiden untuk Pilpres 2024 dari kalangan perempuan,” ujar Direktur Riset Dialektika Institute Mheky Polanda pada Senin (10/09/2023).
Mheky Polanda menambahkan, survei dilakukan pada periode 1-10 September 2023. Untuk mengukur kekuatan elektoral cawapres dari kalangan perempuan di daerah yang selama ini dikenal sebagai basis warga NU.
Kontestasi calon presiden sudah mulai mengerucut pada tiga nama calon presiden, yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Dari tiga nama tersebut, baru Anies Baswedan yang terlihat sudah memutuskan maju Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
“Dalam kajian Dialektika Institute, dari perkembangan kondisi wacana cawapres dari kalangan tokoh perempuan yang terus menguat di ruang publik. Yenny bisa jadi kompetitor berat Muhaimin dikalangan pemilih NU,” terang Mheky Polanda.
Mheky Polanda menambahkan, melalui simulasi top of mind, jika ada cawapres perempuan di Pilpres 2024, sebanyak 72,3% responden merespon positif dan akan memilih cawapres perempuan. Kemudian, sebanyak 18,5% responden menyatakan tidak memilih, 6,4% ragu-ragu dan 2,8% Tidak Tahu/Tidak menjawab.
Menurut Mheky Polanda, beberapa argumen yang disampaikan terkait dengan pilihan responden adalah untuk membuka ruang politik yang pro gender, kehadiran perempuan di posisi strategis, pentingnya tokoh perempuan di posisi strategis untuk memperjuangkan kepentingan kaum perempuan.
Survei Dialektika Institute menunjukkan 21,2% responden akan memilih capres-cawapres representasi NU. Sementara 5,6% responden menyatakan akan memilih capres-cawapres representasi bukan NU, dan 73,2% responden memilih netral.
Ketika dilakukan pengukuran elektabilitas Cawapres Perempuan dengan menguji 3 nama melalui simulasi pertanyaan tertutup “Jika Pilpres 2024 dilakukan hari ini anda akan memilih Cawapres siapa?”, temuan survei Dialektika Institute menunjukkan bahwa sebanyak 35,4% responden memilih Yenny Wahid. Kemudian, sebanyak 34,1% responden memilih Khofifah Indar parawansa, dan 18,1% responden memilih Puan Maharani. Selebihnya, 12,4% responden belum menentukan pilihan.
Survey melibatkan responden laki-laki sebanyak 63% dan perempuan sebanyak 37%. Adapun usia responden antara
17 – 30 Tahun (38,5%), 31 – 45 Tahun (47,5%) dan >45 Tahun (14%). Mayoritas pendidikan responden adalah sarjana (17,6%) dan SMA (54,2%). Sedangkan berdasarkan tempat tinggal, sebanyak 63,4% tinggal di desa dan 36,6% di kota. (Lam)