Surabaya, MercuryFM – Majunya Muhaimin Iskandar sebagai Calon Wakil Presiden 2024 bergandengan dengan Cawapres Anies Baswedan ternyata sudah diprediksi oleh salah satu Kiai sepuh NU Jatim, KH Cholil As’ad Syamsul Arifin 2021 lalu.
Hal ini diungkapkan Muhaimin atau akrab dipanggil Cak Imin saat memberikan pidato politik Deklarasi pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Hotel Mojopahit Surabaya, Sabtu (02/09/23) kemarin, dengan dihadiri Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
“Tahun 2021, saya dipanggil almukarrom Romo Kiai Cholil As’ad di Situbondo, beliau adalah putra Kiai As’ad Syamsul Arifin salah satu pendiri NU. Saya dipanggil, menurut beliau, saya harus berpasangan dengan Anies Baswedan,” tutur pria yang juga Ketum PKB ini.
Mendapat perintah itu, Cak Imin mengaku tidak berani menolak tetapi juga tidak berani menjawab iya.
“Hanya saya masukan di dalam batin saya, lalu sambil jalan, saya berbunyi begini, lho lho lho gak bahaya ta?” kelakar politikus humaris ini, yang disambut tawa mereka yang hadir dalam deklarasi tersebut.
Ternyata Kata Muhaimin perkataan Kiai As’ad tersebut terbukti Senin (28/08/23) kemarin. Dimana dirinya diajak ketemu Surya Paloh Ketua Umum (Ketum) Partai Nasdem, untuk berdiskusi beberapa hal hingga sampai pada keputusan dirinya untuk mau menjadi Cawapres Anies.
“Pak Surya mengatakan. Cak Imin mau ketemu dan bersama saya selanjutnya apa tidak. Kalau mau ayo salaman jadi Cawapres Anies Baswedan. Kalau ndak mau ya sudah kita ndak akan bersama lagi kedepan,” jelasnya
“Dapat pertanyaan itu saya sempat bingung.Tapi karena pak Surya mengatakan ini demi perbaikan Bangsa, akhirnya, Bismillah demi perbaikan Bangsa saya menyatakan siap,” lanjutnya yang di sambut mereka yang hadir dengan kata Amin akronim untuk pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Cak Imin juga mengatakan sebenarnya, kabar burung ini juga sebelumnya di beritahu koleganya di DPR RI dari Partai Nasdem Rahmat Gobel seminggu lalu melalui pesan whatsapps.
“Kayaknya ada kabar burung menarik. Saya tanya, burungnya siapa? Hari ini terbongkar, burung elang ternyata,” kata cicit KH Bisri Syansuri ini.
Wakil Ketua DPR RI ini juga mengatakan seluruh proses pencalonan ini berjalan dengan cepat dan lancar. Karena ia selalu berdoa setiap kesempatan istikharoh maupun sholat hajat selalu meminta kepada Allah agar diberikan kemudah dan penuh keberkahan untuk perjuangan bangsa Indonesia yang lebih baik dan lebih mulia.
“Kalau perjuangan yang saya tempuh bersama PKB ini sesuai dengan harapan dan cita-cita maka mudahkanlah dan lancarkanlah. Itu doa saya,” ungkapnya.
Yang menarik kata Cak Imin, dalam waktu tiga hari setelah ketemu dirinya langsung bergerak mendatangi para Kiai NU para senior PKB dan Pimpinan Wilayah dan Cabang untuk membicarakan tawaran itu.
“Alhamdulillah dalam waktu singkat mendapat jawaban yang lengkap, semua menyatakan restu dan dukungan atas pasangan Mas Anies dengan saya,” ungkapnya.
Yang menarik, PKB lanjutnya juga sempat mencari Kiai yang lagi berada di Mekkah supaya diminta melakukan istikharoh. Ketemu namanya Kiai Badawi Qudus dan menelpon untuk memberitahukan hasil istikharohnya.
“Terus terbaik, ayatnya Wata’awanu ‘Alal Birri Wattaqwa Wala Ta’awanu ‘alal ismi Wal ‘Udwan. Artinya, bahu membahu dan tolong menolonglah dalam kebenaran dan takwa dan jangan tolong-menolong dalam konteks dosa dan perpecahan atau permusuhan,” jelas cak Imin.
Menindaklanjuti petunjuk yang baik itu, PKB kemudian menggelar rapat pleno maraton di Jakarta 2 kali dan di Surabaya sekali lengkap dengan seluruh stake holder dan gabungan seluruh ketua DPW PKB se Indonesia.
“Alhamdulillah hasil akhirnya memerintahkan kepada saya untuk menerima berpasangan dengan sahabat lama saya, Mas Anies Baswedan,” beber Gus Imin.
Dalam kesempatan ini Cak Imin juga mengaku kagum dengan Mas Anies (sapaan akrabnya pada Anies Baswedan), bukan hanya karena pemikiran dan gagasan dan langkah-langkah perjuangan. Tapi Gus Imin juga menyaksikan perjalanan sejarah intelektual, Mas Anies yang layak menjadi inspirasi bagi kita semua.
“Kita sama sama lulusan UGM, saya Fisipol mas Anies Ekonomi. Mas Anies juga cucu dari pejuang Kemerdekaan bangsa kita, Pak AR Baswedan yang berkomitmen membela bangsa dan negara. Berjuang dan memerintahkan pengikutnya untuk tidak pernah lelah mencintai dan memajukan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Sama halnya dengan cak Imin yang juga cicit KH Bisrie Syamsuri yang juga pejuang kemerdekaan. Bahkan menjadi kepala staf ulama di Surabaya untuk pengusiran penjajah. Kemudian bersama Mbah Hasyim dan Mbah Wahab ikut mendirikan NU yang selalu setia dan mencintai NKRI.
“Kebersamaan sejarah, saya dengan Mas Anies ini Insya Allah dengan niat yang sungguh sungguh akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari amanat sejarah, amanat perjuangan dan amanat cita cita Kemerdekaan,” tegas cak Imin.
Ditambahkan Muhaimin, PKB mewarisi gagasan dan ideologi dengan nilai cita-cita bahkan menjadi doktrin pesantren-pesantren dan seluruh ulama-ulama jauh sebelum kemerdekaan sampai hari ini yakni mewarisi ajaran Islam Ahlussunah waljamaah.
“Warisan sejarah, warisan ajaran dan nilai-nilai persatuan kebangsaan, keislaman keindonesiaan, pluralitas, kebhinekaan dan keekaan inilah yang akan terus menjadi fondasi kita bergerak membangun bangsa dan negara,” jelasnya.
“Jadi Mas Anies dan saya untuk semua kekuatan bangsa, untuk semua rakyat bangsa Indonesia. Dari situlah ketika Pak Surya mengajak salaman dengan Bismillah saya mau dan saya menyatakan siap bergabung dengan Koalisi perubahan,” lanjutnya mempertegas. (ari)