Kubu Moldoko sebut Demokrat akan hancur, Sekertaris BPOKK Jatim: Pernyataan ngawur dan sakit hati karena selalu kalah

Surabaya, MercuryFM – Pernyataan senior Partai Demokrat kubu Moeldoko, Hencky Luntungan mengklaim partai Demokrat akan hancur, dinilai sekertaris Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Muhammad Saifuddin adalah omong kosong dan omongan ngawur.

Plt Ketua DPC Demokrat Pasuruan ini bahkan menilai, perkataan Hencky tersebut adalah luapan sakit hati karena PK Muldoko ditolak oleh pengadilan dan tetap mengesahkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atas Partai Demokrat.

“Jika ada pihak yang mengatakan Demokrat akan hancur pasca PK Muldoko ini bener-bener omongan ngawur. Perkataan itu saya duga muncul, akibat sakit hati atas kekalahan atas ditolaknya PK Muldoko,” kata Bang Udin sapaan akrabnya, Minggu (13/09/23).

“Partai Demokrat kepemimpinan Ketua Umum AHY itu lebih dari 20 kali menang atas gugatan mereka. Sehingga bisa di bilang, itu adalah ungkapan orang yang sakit hati karena kalah,”  lanjutnya.

Dirinya menegaskan, kader partai besutan Susilo Bambang Yudhono saat ini malah semakin solid pasca tejadinya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat kubu Muldoko di Deli Serdang 5 Maret lalu. Sehingga,  kehancuran Partai Demokrat adalah suatu hal yang tidak mungkin.

“Seluruh kader Partai Demokrat baik DPP, DPD, DPC, PAC, bahkan ke ranting seluruh indonesia ini solid mendukung kepemimpinan Ketum AHY,” tegasnya.

Apalagi kata Bang Udin, fakta dilapangan menunjukkan,  hasil survei Litbang Kompas, partai berlambang segitiga mercy ini justru naik elektabilitasnya dengan persentase 11,6 persen. Angka tersebut menempatkan Partai Demokrat di urutan ketiga setelah PDI P dan Gerindra. Hal tersebut tidak lepas dari kepemimpinan AHY yang yang lebih kolaboratif, terbuka dan menggunakan pendekatan terukur berbasis data.

“Sehingga dari solidaritas dan soliditas ini partai demokrat semakin menaik elektabilitasnya. Jadi kalau di bilang hancur, hancurnya dari mana,” pungkasnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio