Surabaya, MercuryFM – Jawa Timur mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang kuat pada kuartal II-2023, mencapai 5,24 persen, mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen. Data tersebut disampaikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur dalam acara Bincang Bareng Media (BBM) Selasa (8/8/ 2023).
Kinerja perekonomian Jawa Timur pada kuartal II-2023 menunjukkan pertumbuhan positif sebesar 5,24 persen dalam basis tahunan (year on year / y-on-y). Angka ini mengalahkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,17 persen. Juga, terdapat akselerasi pertumbuhan jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, yakni kuartal I-2023, yang mencapai 4,96 persen.
Data menunjukkan bahwa ekonomi Jawa Timur mengalami akselerasi pertumbuhan yang tertinggi di antara seluruh provinsi di Pulau Jawa. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2023 dalam basis perbandingan dengan kuartal sebelumnya (quarter to quarter / qtq) mencapai 2,66 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tercatat sebesar 2,08 persen, Jawa Tengah mencapai 1,61 persen, DKI Jakarta sebesar 1,25 persen, Banten sebesar 1,11 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebesar 0,90 persen.
Di tengah situasi perekonomian global yang melambat dan menurunnya permintaan global, pertumbuhan solid ekonomi Jawa Timur sebesar 5,24 persen menunjukkan kekuatan permintaan domestik. Hal ini sejalan dengan kinerja positif dalam konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, dan investasi. Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2023 Jawa Timur didorong oleh kenaikan konsumsi rumah tangga sebesar 5,1 persen (year on year / yoy) yang memberikan kontribusi sebesar 61,23 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur. Konsumsi rumah tangga yang tetap stabil didukung oleh tingkat inflasi yang terkendali, faktor musiman yang cocok dengan bulan Ramadan dan Idul Fitri pada April 2023, serta tingginya aktivitas perjalanan wisatawan dalam negeri di Jawa Timur.
Investasi di Jawa Timur juga menunjukkan tren yang positif. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi meningkat sebesar 6,43 persen (yoy), memberikan kontribusi sebesar 26,44 persen terhadap PDRB Jawa Timur. Perbaikan dalam hal investasi utamanya didorong oleh kelanjutan Proyek Strategis Nasional, proyek berdasarkan Perpres No. 80 Tahun 2019, serta proyek swasta dan proyek daerah yang berlangsung pada tahun 2023.
“Likuiditas yang cukup baik di kalangan perusahaan mendorong korporasi menggunakan dana internal di dalam berinvestasi,” ujar Doddy.
Tidak hanya itu, sektor perbankan juga menunjukkan kinerja yang positif. Pada Triwulan II-2023, kinerja intermediasi perbankan di Jawa Timur tetap terjaga dengan meningkatnya kredit baik pada korporasi maupun ritel. Hal ini berkaitan dengan penurunan suku bunga kredit perbankan serta perbaikan risiko kredit pada Triwulan II-2023. Risiko kredit terpantau semakin membaik dan berada di bawah batas ambang (5%), sementara Rasio Moneter Internasional perbankan juga tetap terjaga (rentang RMI 80% – 92%). Seluruh hal ini turut mendukung akselerasi investasi di Jawa Timur.
Pertumbuhan ekonomi yang mencatat akselerasi di Jawa Timur serta keberlanjutan investasi menunjukkan daya tahan yang kuat dalam menghadapi perkembangan ekonomi global yang sulit. Hal ini menandakan Jawa Timur sebagai salah satu lokomotif utama bagi pertumbuhan ekonomi nasional.(dan)