Surabaya, MercuryFM – Kekeringan mulai dirasakan di Jatim akhir-akhir ini. Seperti yang dirasakan masyarakat Bondowoso. Akibat kekeringan yang mulai terjadi saat ini, membuat masyarakat Bondowoso mulai kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Ketua Komisi D DPRD Jatim dr Agung Mulyono meminta agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk segera melakukan intervensi memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Bondowoso.
“Kekeringan di Bondowoso sudah meluas dan menyebabkan warga kesulitan memperoleh air bersih. Ini harus segera diintervensi Pemprov dengan mensuplai kebutuhan air bersih warga,” ujarnya, Minggu (06/08/23).
Seperti diketahui, berdasarkan data di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso sebanyak 44 dusun di 10 kecamatan mengalami krisis air bersih. Kekeringan itu sudah mulai terjadi sejak sebulan yang lalu.
Penyebabnya adalah musim kemarau panjang dan sumber air mulai mengering. 10 Kecamatan tersebut masing-masing Taman Krocok, Cermee, Klabang, Botolinggo, Prajekan, Curahdami, Wringin, Tegalampel, Maesan dan Tapen.
Sedangkan desa-desanya antara lain Desa Penang, Jirek Mas, Klekean, Lanas, Leprak, Suling, Sumbercanting, Gentong, Kretek, Pandak, serta beberapa desa lainnya.
Agung yang juga Bendahara DPD Demokrat Jawa Timur itu mendorong agar Pemprov segera dropping air bersih secara kontinyu, sesuai dengan permintaan masyarakat.
“Jika ada permintaan dari warga maka harus secepatnya dilakulan dropping air bersih ke wilayah terdampak karena ini kebutuhan primer yang harus dipenuhi. Pemerintah harus sigap dan sepenuhnya merespon permasalahan ini dengan cepat,” katanya.
Menurutnya, dropping air bersih ini sangat diperlukan, mengingat masih ada beberapa titik di yang mengalami kesulitan air bersih akibat kekeringan. Pemerintah daerah juga diminta mengupdate daerah mana yang terdampak secara berkala.
Lulusan Fakultas Kedoktoran Unair itu juga meminta agar pemerintah melakukan update secara rutin wilayah yang mengalami kekeringan, dan membutuhkan air bersih.
“Pendataan berkala itu harus dikerjakan, supaya masyarakat tidak menunggu dan permasalahan yang dialami warga bisa segera tertangani,” ungkapnya.
Selain itu, untuk ke depannya ia minta pihak terkait untuk membuat atau menyediakan pompa air di titik-titik yang terdapat sumber air maupun upaya lain untuk mengatasi permasalahan kesulitan air bersih.
“Untuk jangka panjang, harus dibangun embung dan titik titik pompa air. Untuk mengantisipasi adanya ancaman kekeringan saat musim kemarau,” pungkas putra kelahiran Banyuwangi itu. (ari)