Surabaya, MercuryFM – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terus berupaya untuk mendorong usaha mikro kecil menengah (UMKM) tanah air. Mereka mencoba menaikkan populasi serta kualitas usaha menengah ke bawah dengan ekosistem pemagangan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional (DPN) Apindo Shinta Kamdani mengatakan, visi Apindo selama kepengurusan 2023-2028 merupakan iklim usaha yang kondusif. Salah satu faktor yang penting adalah ekonomi yang lebih inklusif untuk masyarakat. ”Yang jadi masalah, aspek keberlanjutan masih absen di dunia UMKM. Banyak UMKM yang hanya hidup sebentar lalu mati tanpa berkembang,” kata Shinta ditemui di Surabaya, Senin (24/7/2023).
Karena itu, salah satu upaya yang dilakukan adalah menciptakan ekosistem yang bisa melahirkan, mempertahankan, dan mengembangkan UMKM di tanah air. Ekosistem holistik tersebut melibatkan pelaku UMKM, mahasiswa, dan praktisi bisnis dan akademik. Nantinya, ketiga pihak bisa mendapatkan manfaat dari sistem tersebut.
Misalnya, UMKM yang bakal menjadi tempat magang para mahasiswa bakal mendapatkan ilmu bisnis untuk bisa mengembangkan usaha mereka lebih efektif. Sedangkan, mahasiswa bakal mendapatkan pengalaman nyata dalam membangun dan mengoperasikan usaha. ”Sedangkan kami dari sisi perusahaan bakal memberikan CSR yang efektif. Bahkan, mitra potensial di masa depan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Bidang UMKM DPN Apindo Ronald Wala menjelaskan, gerakan UMKM Merdeka terinspirasi dari program magang di kampanye Merdeka Belajar oleh pemerintah. Namun, di sana mahasiswa bakal magang di berbagai perusahaan besar.
Masalahnya, saat ini banyak mahasiswa yang justru bermimpi untuk mendirikan usaha sendiri setelah lulus. Karena itu, pihaknya terus menyebarkan hal tersebut di berbagai dewan pengurus provinsi (DPP). Saat ini, pihaknya sudah bekerja sama dengan enam DPP dengan 22 perguruan tinggi. ”Untuk DPP Jatim, kami baru saja melakukan MoU. Semoga dalam waktu dekat bisa segera menjalankan program tersebut,” ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga mengadakan program lain seperti UMKM Akademi dan UMKM Hub untuk bisa meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia. Dalam program-program tersebut pemilik UMKM bakal diajarkan untuk memulai ekspor, modernisasi operasional, serta mencari jaringan suplai yang lebih baik.(dan)