Ditengah Divergensi Perekonomian Global, Sektor Sektor Jasa Keuangan Jatim tetap stabil

Jakarta, MercuryFM – Otoritas Jasa Keuangan Regional 4 Jawa Timur (OJK KR 4) menilai kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di Jawa Timur sampai dengan posisi Mei 2023 tetap terjaga stabil dengan permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai serta kinerja intermediasi yang meningkat. Hal ini terjadi di tengah masih tingginya ketidakpastian pada perekonomian dan pasar keuangan global.

Kinerja perekonomian Jawa Timur terpantau positif dengan tekanan inflasi yang semakin mereda. Pada bulan Juni 2023, inflasi mencapai 4,59 persen secara year-on-year (yoy), menurun dari posisi Mei 2023 sebesar 5,02 persen.

”Selain itu, perkembangan IJK di Jawa Timur menunjukkan tren positif di tiga sektor yang diawasi oleh OJK yaitu Perbankan, Pasar Modal, dan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB),” kata Kepala OJK Regional 4 Jawa Timur Giri Tribroto.

.Perkembangan sektor Perbankan menunjukkan hasil yang positif. Kredit perbankan pada posisi Mei 2023 tumbuh sebesar 6,71 persen (yoy) menjadi mencapai Rp547 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh kredit investasi yang tumbuh sebesar 8,78 persen.

Namun, di tengah pengetatan likuiditas global, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) ikut melambat sebesar 3,21 persen (yoy) menjadi Rp716 triliun, sehingga Loan to Deposit Ratio/Funding to Deposit Ratio (LDR/FDR) meningkat menjadi 76,45 persen.

Kualitas kredit juga masih terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) net sebesar 1,42 persen dan NPL gross sebesar 3,72 persen. Jumlah kredit restrukturisasi Covid-19 juga mengalami penurunan menjadi Rp33 triliun dengan jumlah nasabah yang menurun menjadi 180.205 nasabah.

Likuiditas industri perbankan di Jawa Timur pada posisi Mei 2023 terjaga dengan baik, dibuktikan dengan Rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) sebesar 147,78 persen dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) sebesar 30,00 persen, yang masih berada di atas ketentuan yang seharusnya.

Permodalan perbankan di Jawa Timur juga terjaga di level yang solid, dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 29,77 persen. OJK terus menjaga ketahanan perbankan terhadap tekanan kondisi makro ekonomi, geopolitik, dan serangan siber.

”OJK juga meminta perbankan untuk terus memperkuat tata kelola, manajemen aset dan liabilitas serta sistem anti-penipuan,” ujar Giri.

Pada sektor Pasar Modal, kinerjanya masih memiliki potensi untuk mengalami peningkatan di tengah pergerakan pasar keuangan global yang diversifikasi. Jumlah investor saham, SBN, dan reksadana meningkat secara signifikan, menunjukkan minat yang tinggi dari masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal.

Namun, nilai transaksi saham dan jumlah kepemilikan saham mengalami penurunan, sedangkan transaksi reksadana mengalami peningkatan.

Di sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), pendapatan premi asuransi jiwa dan asuransi umum di Jawa Timur mengalami penurunan. Namun, aset dana pensiun, piutang perusahaan pembiayaan, aset industri penjaminan, dan kinerja fintech peer to peer (P2P) lending mengalami peningkatan.

Giri menambahkan, OJK KR 4 terus aktif dalam edukasi dan pelindungan konsumen. Melalui Aplikasi Portal Pelindungan Konsumen (APPK), OJK KR 4 telah menangani 250 permintaan layanan dari konsumen Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di Jawa Timur.

TPAKD juga berperan penting dalam mengakselerasi perluasan akses keuangan regional untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan di Jawa Timur.

“OJK KR 4 terus menjalankan program literasi dan inklusi keuangan, baik secara offline maupun online melalui Learning Management System (LMS) dan media sosial. Hingga Juni 2023, OJK KR 4 telah melaksanakan 73 kegiatan edukasi keuangan yang diikuti oleh 13.465 peserta,” pungkasnya.(dan)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio