Bojonegoro,MercuryFM- Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023 ini masih menjadi persoalan yang di sampaikan oleh masyarakat dalam kegiatan serap aspirasi, reses II tahum 2023 kepada anggota DPRD Jatim.
Hal ini tampak pada saat reses yang digelar Fauzan Fuadi anggota DPRD Jatim Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) di daerah pemilihannya (Dapil) Bojonegoro-Tubam tepatnya di desa Balenrejo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, Jumat (14/07/23).
Dalam kesempatan ini politisi muda PKB Jatim ini mendapatkan laporan tentang masih adanya penambahan rombongan belajar (Rombel) susulan yang di lakukan di beberapa SMA dan SMK Negri yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Ini tampak pada surat yang dikeluarkan oleh Musyawarah Kerja Kepala Sekolah SMK Swasta Kabupaten Bojonegoro yang ditujukan ke Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Bojonegoro-Tuban Dinas Pendidikan Jatim. Dimana dalam surat tersebut disebutkan, akan ada penambahan rombongam belajar baru untuk dua SMAN dan penambaha keahlian khusus untuk tiga SMKN di Bojonegoro.
“Ada lembaga sekolah swasta yang perlu di perhatikan pula oleh kacabdin untuk keberlamgsungannya,” salah satu bunyi isi dalam surat tersebut.
Menurut mereka dalam suratnya meminta agar Kacabdin lebih bijak untuk semua sekolah bail Negeri maupun Swasta dalam penerimaan PPDB dengan tidak menambah rombongan belajar (Rombel).
Menanggapi hal ini Fauzan mengatakan pihaknya akan menindaklanjuti dengan membawa masalah ini ke Fraksi guna dilakukan penelusuran kebenarannya.
“Ini janggal. Sebab yang saya ketahui PPDB dilaksanakan secara online dan sudah berlangsung beberapa waktu lalu dan sekarang sudah mulai mengarah ke MPLS,” ujarnya.
“Kalaupun masih buka baru rombelnya apalagi info yang saya dapat dilaksanakan secara offline, ini khan lucu. Apakah benar seperti itu? Nanti akan minta Fraksi menindaklanjuti,” lanjut pria yang juga ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini.
Disisi lain kata Fauzan pihaknya memahami munculnya surat ini. Karena ini juga terkait jumlah murid disekolah swasta. Kalau SMA dan SMK negeri masih membuka kembali lalu bagimana nasib SMA dan SMK swasta yang ada di Bojonegoro.
“Satu sisi saya menyangsikan adanya pembukaan rombel baru off line ini selain online kemarin dalam PPDB SMA dan SMK negri di Bojonegoro. Tapi disisi lain saya juga memahami posisi sekolah swasta. Sebab terkait siswa untuk mereka di tahun ajaran baru,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Jatim Bojonegoro-Tuban, Adi Prayitno ketika dikonfirmasi membantah bila ada SMA dan SMK negeri di Bojonegoro masih membuka rombongan belajar (Rombel) baru pasca penerimaan PPBD online kemarin.
“Tidak benar itu mas. Kita tidak pernah membuka Rombel baru pasca PPDB secara online kemarin. Jadi saya tegaskan tidak ada penambahan siswa lagi pasca PPBD obline kemarin untuk SMA dan SMK negeri di Bojonegoro. Apalagi dilakukan secara offline,” ujarnya dalam sambungan telpon genggamnya, Jumat (14/07/23).
Menurut Adi kita tetap mengikuti alur yang sudah ada terkait PPDB. Bahkan dari data yang ada beberapa SMA dan SMK negeri yang ada di Bojonegoro yang belum memenuhi pagu yang disediakan atau bangku kosong.
“Namun kita tetap tidak membuka rombel baru untuk mengisi. Ya sudah pagunya sekian dan ternyata tidak memenuhi ya sudah ndak papa. Jadi ndak ada itu tambahan siswa di luar PPBD resmi kemarin,” jelasnya.
Bahkan Adi mencontohkan, di SMKN 5 Bojonegoro kursi yang tersedia 288 yang terisi hanya 80 siswa.
“Yang perlu diingat, lulusan SMP-MTS yang masuk ke SMAN maupun SMKN di Bojonegoro tidak seperti kota kota Besar di Jatim seperti Surabaya, Kediri dan Malang,” ucapnya.
“Lulusan SMP-MTS di Bojonegoro belum tentu melanjutkan ke SMA-SMK baik Negeri-Swasta. Ada yang ke Aliyah ada yang melanjutkan ke Ponpes diluar Bojonegoro. Sehingga pagu baik Negeri maupun Seasta untuk SMA-SMK banyak yang belum mememuhi,” lanjutnya memperjelas. (ari)