Perjalanan bisnis Setia Tempe

Surabaya, MercuryFM – Tempe adalah makanan khas Indonesia, yang menjadi makanan favorit kesukaan kebanyakan masyarakat lokal. Mengutip Wikipedia, “tempe” makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi kedelai atau beberapa bahan lain, yang menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus, seperti Rhizopus oligosporus, Rh. oryzae, Rh. stolonifer, atau Rh. arrhizus. Fermentasi ini secara umum dikenal sebagai “ragi tempe.”

Pada talk show Rumah UMKM edisi Rabu (21/06/23) “Perjalanan Bisnis Setia Tempe,” menghadirkan Pujiati, sang Owner Setia Tempe. Selain produsen tempa, Pujiati juga menjadi Ketua Paguyuban UMKM di Kecamatan Sukolilo. Wanita enerjik ini tidak hanya sebatas aktif di umkm, tetapi juga aktif berkagiatan di tengah masyarakat.

“Selain menjadi Ketua Paguyuban UMKM di Kecamatan Sukolilo, juga menjadi Ketua RW dan Satgas perlindungan perempuan dan anak atau PPA dibawah naungan Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya,” terang Owner Setia Tempe ini.

Namun di kesempatan ini, yang menarik untuk dikulik dari seorang Pujiati, bukan kegiatannya yang banyak, tetapi bagaimana bisa berhasil menjalani bisnis tempenya. “Awal dulu ada di usaha tempe ini, pada tahun 2002. Diminta menjadi supplier oleh Carrefour Grand City Surabaya. Ada cerita menarik disini,” aku Pujiati. Ini karena menurutnya, dirinya bukanlah seorang perajin tempe, tetapi keripik tempe, yaitu tempe yang dikeringkan. “Karipik tempe ini, tempenya memang buat sendiri waktu itu,” kata Pujiati.

Jalan usaha tempe berawal dari sini, aku Pujiati. “Kebetulan salah satu konsumen keripik tempe buatannya diangkat menjadi Sales Manager di Carrefour Grand City Surabaya. Owner Setia Tempe ini menjelaskan, mungkin karena sudah mencoba keripik tempenya enak, beranggapan perajinnya juga bisa membuat tempe. “Padahal antara tempe keripik dan tempe sayur itu berbeda. Beda pembuatannya,” kata Pujiati.

Kalau untuk keripik tempe, pemberian raginya banyak tidak menjadi masalah. “Lebih cepat jadi lebih baik, lebih cepat digoreng,” terang Owner Setia Tempe. Tetapi untuk tempe sayur, menurut Pujiati, karena memperhitungkan masa expired atau kedaluwarsanya, maka pemberian ragi ada takarannya. Dari usaha keripik tempe, mendapat tawaran untuk membuat tempe sayur, Pujiati mengaku menjadi tantangan tersendiri waktu itu.

“Awal sempat gagal enam kali, membuat tempe sayur. Gagal karena tidak sesuai permintaan dari Carrefour,” kenang Pujiati. Tetapi menurut Owner Setia Tempe ini, terpenting sebagai pelaku usaha, harus semangat untuk bisa maju, terus mencoba dan jangan takut gagal. Informasi selengkapnya Owner Setia Tempe menjalankan bisnisnya, bisa anda simak di chanel youtube radiomercury96. (Nla)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

ADVERTISEMENT

Visual Radio