Surabaya,MercuryFM- Komisi B DPRD Surabaya bersama PD Pasar Surya, terus mematangkan rencana revitalisasi Pasar Kembang, menyusul insiden kebakaran pada Agustus 2021 lalu. Revitalisasi diharapkan mulai digarap pada Oktober 2023.
Pasca kebakaran, tempat pedagang dilantai 2 nyaris tidak beratap. Aktifitas pedagang dan pembeli menjadi tidak nyaman, apalagi saat musim hujan. Padahal Pasar Kembang menjadi pasar grosir kue dan jajanan pasar, dengan transaksi yang cukup besar nilainya.
Wakil Ketua Komisi B Anas Karno mengatakan, revitalisasi Pasar Kembang membutuhkan penyertaan modal yang dialokasikan sekitar Rp 9 milyar.
“Penyertaan modal sudah siap. Komisi B mendorong bisa di eksekusi setelah pembahasan PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) APBD tahun 2023,” terangnya, usai Rapat Dengar Pendapat Komisi B bersama PD Pasar Surya, pada Jumat (16/06/2023).
Lebih lanjut Anas mengatakan, penyertaan modal tersebut, juga untuk merevitalisasi 3 pasar lainnya. Yaitu Pasar Kendangsari, Pasar Pucang dan Pasar Pabean.
“Kita juga mendorong supaya revitalisasi berdesign pasar tradisional moderen. Kenapa begitu, agar pasar tidak lagi kumuh. Melainkan menjadi pasar yang bersih, kering, nyaman dan aman. Namun tetap tidak menghilangkan kearifan lokal,” jelasnya.
Lebih lanjut legislator Fraksi PDIP tersebut berharap, supaya seluruh pasar yang dikelola PD Pasar Surya, bertransformasi menjadi pasar tradisional semi moderen.
“Sampai sekarang pasar tradisional tetap menjadi jujugan masyarakat, karena harganya yang lebih murah dibandingkan pasar moderen, seperti mall atau supermarket. Ini kelebihan pasar tradisional,” ujarnya.
Menurut Anas, kedepannya pasar tradisional juga bisa dijadikan sebagai tempat wisata belanja, karena kondisinya yang bersih, nyaman dan aman.
“Ini yang saya maksud sebagai pasar tradisional semi moderen,” terangnya.
Sementara itu Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo mengatakan, revitalisasi Pasar Kembang dilakukan di lokasi bekas kebakaran, terutama di lantai 2.
“Kita sudah mulai melakukan pembersihan di lokasi bekas kebakaran. Pembersihan dilakukan sambil menunggu penyertaan modal. Pembersihan dijadwalkan selesai pada Oktober, yang nantinya dilanjutkan dengan revitalisasi,” jelasnya.
Agus menambahkan, pasca revitalisasi, Pasar Kembang akan diperuntukan bagi UMKM. Khususnya para pedagang berbagai jenis kue atau jajanan pasar, yang selama ini sudah menjadi trade mark Pasar Kembang.
“Ini selaras dengan semangat pak Wali Eri Cahyadi dan Komisi B, agar UMKM naik kelas,” tegasnya.
Menurut Agus, saat ini ada sekitar 200an pedagang yang berjualan di Pasar Kembang.
“Nantinya kita tambah menjadi 600an pedagang. Kita akan tata supaya tidak semrawut. Kita akan berkoordinasi dengan Komisi B terkait design penataan ini,” imbuhnya.
Sedangkan untuk revitalisasi 3 pasar lainnya akan dilakukan bergantian.
“Setelah Pasar Kembang selesai bergeser ke Pasar Kendangsari. Karena memang kondisinya bangunannya rawan. Jadinya tidak aman bagi pedagang maupun pengunjung,” pungkasnya. (Lam)