Surabaya, MercuryFM – Mudik gratis yang di fasilitasi Pemprov Jatim dan stakeholder di Jatim merupakan wujud kepedulian Pemerintah terhadap rakyatnya. Ketua DPRD Jawa Timur Kusnadi mengapresiasi apa yang dilakukan tersebut.
Menurut Kusnadi kegiatan mudik bareng tentunya harus dengan sarana transportasi yang aman, nyaman, dan layak. Hal ini untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan.
“Tentu banyak manfaat dengan mudik bareng. Setidaknya masyarakat tidak berbodong-bondong pulang kampung mengunakan motor. Namun mereka bisa mengunakan sarana angkutan umum yang sudah disediakan pemerintah,” tandas Kusnadi.
Melalui pelayanan ini kata Kusnadi, masyarakat akan merasa nyaman dan enjoy saat mereka pulang ke kampung halaman. Demikian juga dengan balik lebaran.
“Masyarakat bisa dengan tenang melakukan mudik. Resiko kecelakaan bisa ditekan,” ungkapnya.
Kusnadi megatakan pula mudik tahun 2023 gelombangnya diprediksi akan sangat besar. Selain usai Pandemi, perekonomian masyarakat juga sudah mulai bangkit. Apalagi pemerintah juga sudah cukup longgar kegiatan mudik setelah sebelumnya mekarang dan masih membatasi.
Bahkan lanjutnya pemerintah juga sudah melakukan berbagai kesiapan layani mudik lebaran untuk masyarakat mulai dari pelabuhan, bandara, stasiun, terminal. Termasuk tempat wisata yang akan menjadi sasaran pemudik.
“Pemerintah menjamin semua terselenggara dengan lancar, aman dan tidak ada masalah apapun,” ungkap Kusnadi.
Sementara itu dari data yang ada di Pemprov Jatim, dalam persiapan arus mudik lebaran melalui Disnaker Jatim bekerjasama dengan Bank Jatim menyediakan kuota khusus.menyediakan angkutan untuk mengangkut pekerja migran Indonesia (PMI) yang turun melalui Bandara Juanda.
Pemprov Jatim menyediakan layanan angkutan untuk mengantar PMI gratis kekamoung halamnnya. Ada enam jalur yang disediakan. Yakni jalur Malang Raya, jalur Madura meliputi Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep. Kemudian Jalur Lamongan, Tuban, Bojonegoro, jalur Madiun, Kediri, Blitar, lalu Ponorogo sampai Tulungagung, dan terakhir jalur Probolinggo, Jember, Banyuwangi. (Ari)