Surabaya, MercuryFM – Politisi muda dari Partai Gerindra M. Fawait dinilai layak untuk maju di Pilkada Bupati Jember tahun 2024 mendatang. Pasalnya Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim yang akrab disapa Gus Fawaid ini, dari survey Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) terbaru, menempatkan posisinya mengalahkan bupati Jember saat ini, Hendy Siswanto.
“Gus Fawait yang menempati posisi unggul, 26,9 persen, Hendy Siswanto 25,5 persen.Kemudian, Faida 10,2 persen, Abdus Salam 6,2 persen, Gus Firjaun 9,8 persen, Vian, 3,7 persen, Gus Mamak 5,3 persen, Deny Prasetya 3,9 persen, Ayub Junaidi 2,7 persen, Arif Wibowo 3,6 persen,” ujar Direktur ARCI Baihaki Sirait, yanv huga menjelaskan survei tersebut digelar selama bulan Maret 2023 dengan margin eror sekitar 3,5 persen. Dalam survei itu ada pertanyaan bila Pilkada berlangsung sekarang, siapakah calon yang akan dipilih.
Salah satu keunggulan gus Fawait, lanjut Baihaki, adalah seringnya turun melakukan penyapaan ke masyarakat sehingga masyarakat banyak mengenal yang bersangkutan.
“Selain Ansor, Gus Fawait punya elemen Laskar Sholawat Nusantara(LSN) yang punya pengaruh di Jawa Timur khususnya di Jember dan sekitarnya,” jelasnya.
Dari survey ini untuk elektabikitas Partai di Jember, Partai.Gerindra masih unggul no 1 disusul Nasdem dan PDI Perjuangan peringingkat ke tiga.
“Elektabilitas Partai Gerindra masih unggul di Jember mencaoai 15,01% NasDem 12,08% PDIP 11,34% PKB 11,1% Demokrat 9,4% Golkar 9,89 PPP 8,98% Perindo 7,2% PKS 4,51% PAN 4,63 GELORA dan PKN 0,61 % Hanura,0,25 dan PSI 0,24%,” jelasnya.
Dalam survey ini juga menemukan bahwa kampanye Dor To Dor masih tertinggi yang di inginkan oleh public untuk memperkenalkan calon baik legislative maupun Bupati
“Masyarakat banyak yang ingin mengenal calonnya secara langsung. Mereka ingin kampanye dor to dor diinginkan oleh warga jember,” ungkapnya.
Dalam survey yang dilakukan ini Baihaki mengatakan Responden yang terpilih di wawancarai dilakukan leewat tatap muka olehsurveyer yang terlatih.
“Quality Control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen sampel di datangi kembali oleh supervisor (Spot Chek ) dalam Quality Control dan tidak di temukan kesalahan yang berarti,” pungkasnya.(Ari)
