Surabaya, MercuryFM – Capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur tahun 2022 menunjukkan capaian membanggakan. Pasalnya, dari total 2.912 indikator program yang ada, sebanyak 97,70 persen telah tercapai dan menunjukkan keberhasilan. Capaian kinerja tahun 2022 ini tercatat meningkat 1,29 persen dari tahun 2021 yang sebesar 96,41 persen.
Penegasan ini dikatakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Akhir Tahun Anggaran 2022 di depan para anggota dan pimpinan DPRD Jatim, Kamis (30/03/23).
“LKPJ ini adalah salah satu cara untuk mengukur capaian Rencana Kerja Pemrintahan Daerah (RKPD) dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah memasuki tahun yang keempat. Dan ada peningkatan pencapaian dari program dan kegiatan di Tahun 2022 yang dijabarkan dalam 11 Indikator Kinerja Utama (IKU). Harapan kita di tahun 2023 capaian kinerja Pemprov Jatim bisa terus meningkat,” ujar Gubernur Khofifah.
Khofifah menjelaskan, Capaian realisasi kinerja Pemprov Jatim selama 2022 ini, tercermin pada capaian kinerja 11 IKU. Pertama yaitu IKU indeks Pertumbuhan Ekonomi, dimana sepanjang tahun 2022 pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 5,34 persen.
Nilai ini mampu melebihi capaian pertumbuhan ekonomi nasional di angka 5,31 persen. Sekaligus juga memenuhi target dalam RKPD Tahun 2022, yaitu di rentang 4,42 – 6,12 persen.
“Laju Pertumbuhan ekonomi ini ditandai keberhasilan Jatim yang berkontribusi sebesar 24,99 persen terhadap PDRB Pulau Jawa dan 13,98 persen PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Selain itu, Jawa Timur juga berhasil mempertahankan posisi sebagai penyumbang perekonomian terbesar kedua di Pulau Jawa setelah DKI Jakarta 29,64 persen,” ungkapnya.
Untuk indikator yang kedua lanjut Khofifah, yaitu Indeks Theil, di tahun 2022, nilai Indeks Theil Jawa Timur 0,3147, sedikit di atas tahun 2021 yang sebesar 0,3120. Nilai Indeks Theil yang semakin besar menunjukkan ketimpangan yang semakin besar. Sedangkan Jatim makin menunjukkan nilai ketimpangan yang semakin kecil.
“Raihan Indeks Theil tahun 2022 masih di bawah angka 0,4 yang artinya ketimpangan wilayah di Jawa Timur masih tergolong rendah. Bahkan, Jatim masih mampu menjaga ketimpangan sebesar 0,0027 poin terhadap tahun 2021, lebih baik dari tahun sebelumnya yang sebesar 0,0043 poin,” ucapnya.
Capaian IKU ketiga yaitu persentase penduduk miskin di Jatim, dimana September 2022, jumlah penduduk miskin di Jatim sebesar 10,49 persen atau menurun 0,10 persen atau 23,09 ribu orang terhadap September 2021.
“Termasuk angka kemiskinan ekstrem menjadi tinggal 1,80 persen dari 2,23 persen di tahun 2021. Angka ini lebih rendah dari nasional yang berada pada level 2,04 persen,” katanya.
Selanjutnya, untuk pencapaian IKU Indeks Gini, jelas Khofifah terjadi peningkatan kesejahteraan penduduk dalam konteks ekonomi yang dapat diperlihatkan oleh terjadinya peningkatan pendapatan penduduk suatu wilayah.
“Indeks Gini Jatim tahun 2022 paling baik dibandingkan nasional dan provinsi lain di Pulau Jawa yakni 0.365 sementara Nasional sebesar 0.381. Sementara provinsi lain seperti Jawa Tengan 0.366 dan DKI Jakarta dan Jabar sebesar 0.412. Ini menunjukkan ketimpangan pengeluaran masyarakat Jatim tergolong rendah,” jelasnya.
IKU kelima yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG), yang pada tahun 2022 capaian IPG Jatim meningkat 0.41 poin dari tahun 2021 yakni dari 91.67 menjadi 92.08. Nilai ini melebihi IPG nasional yang mencapai 91.63 poin.
Kemudian, IKU keenam yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM), IPM Jawa Timur tahun 2022 mencapai 72,75 atau tumbuh 0,85 persen (meningkat 0,61 poin) dibandingkan capaian tahun 2021. Capaian Indeks IPM Jatim ini juga telah memenuhi target RKPD Tahun 2022 yaitu di rentang 72,28 – 73,77.
“Untuk IKU Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) BPS Jatim menyebutkan angka TPT Jatim tahun 2022 mencapai 5,49 persen, atau turun 0,23 persen dibandingkan dengan tahun 2021. Disamping itu, secara nasional, TPT Jatim konsisten lebih rendah dibandingkan TPT Nasional tahun 2022 sebesar 5,86 persen,” urainya.
Selanjutnya, untuk IKU Indeks Reformasi tahun 2022 untuk pertama kalinya Pemprov Jatim meraih Predikat A (Sangat Baik) dengan nilai 80,11, setelah 5 tahun berturut-turut sebelumya memperoleh predikat BB (Baik). Raihan indeks ini juga telah mampu melebih target yang telah ditetapkan pada RKPD Tahun 2022 yaitu di rentang nilai 77,76 – 78,71.
Untuk IKU Indeks Kesalehan Sosial, dijelaskan Khofifah juga mengalami peningkatan. Dimana pada tahun 2018 sebesar 62.52 dan pada tahun 2022 menjadi 72.03 naik 5.7 poin dari tahun 2021 menjadi 66.33. Capaian ini melebihi target dari RKPD tahun 2022 pada rentang 66.38-69.1.
Sama halnya dengan IKU Indeks Kualitas Lingkungan Hidup, Khofifah menjelaskan, bahwa perkembangan IKU IKLH pada kurun lima tahun cenderung meningkat dan berada dalam kategori sedang. Capaian IKLH tertinggi di Pulau Jawa melampaui Jateng sebesar 66.70, DIY sebesar 65.95, Jabar 64.03 dan DKI Jakarta sebesar 54.57.
“Terakhir untuk IKU kesebelas yaitu Indeks Risiko Bencana, tercatat terus menurun setiap tahunnya hingga tahun 2022 menjadi 108,69 turun 8,57 poin dari tahun 2021 yang sebesar 117,26 dan masuk di kelas sedang. Capaian ini selain mampu memenuhi target RKPD Tahun 2022 di rentang 117,26 – 116,26, sekaligus lebih baik dari Indeks Resiko Bencana Nasional di angka 135,56,” pungkasnya. (Ari)