Tinjau PT. Ajinomoto, Komisi D minta Pupuk Amina digratiskan untuk petani sekitar

Mojokerto, MercuryFM – Pupuk organik Amina yang dihasilkan oleh PT. Ajinomoto diminta untuk benar-benar bisa dimanfaatkan oleh para petani di Jatim, guna memenuhi kelangkaan pupuk. Permintaan ini disampaikan oleh Ketua Komisi D DPRD Jatim, dr. Agung Mulyono saat memimpin kunjungan Komisi D ke PT. Ajinomoto di Mlirip, Kabupaten Mojokerto, Sabtu (11/3/2023). Di samping memproduksi penyedap masakan, PT. Ajinomoto juga memproduksi Pupuk Amina dengan bahan dasar dari limbah tetes tebu,

Dalam kesempatan itu, Agung Mulyono meminta agar pupuk organik Amina digratiskan untuk petani di sekitar pabrik.

“Pupuk Amina kalau bisa gratis untuk petani sekitar pabrik, dan berharga murah untuk petani Jawa Timur yang membutuhkan,” ujarnya.

“Mereka yang tanam padi, kedelai dan jagung harus bisa merasakan. Karena pupuk Jatim langka dan tidak mencukupi. Dan harga pupuk organik di pasar pun harganya mahal,” lanjutnya.

Menurut Bendahara DPD Partai Demokrat Jatim itu, pihaknya mengapresiasi pembuatan pupuk organik cair dari bahan baku limbah tetes tebu. Sebab, kebutuhan akan pupuk di Jatim sangat tinggi, sehingga dipastikan akan sangat membantu petani, sebagai alternatif pupuk organik dengan harga murah.

“Tadi ada pengolahan limbah menjadi pupuk dan ini sebuah terobosan yang cukup bagus. Tinggal kini ditingkatkan lagi agar bisa menjangkau semua petani di Jatim,” jelasnya.

“Apalagi ada teknologi pupuk dengan menggunakan drone, sehingga mungkin (pemupukan) satu hektare cukup beberapa jam saja,” tambahnya.

Anggota DPRD Jatim dua periode itu juga meminta agar PT. Ajinomoto meningkatkan pemberdayaan kepada masyarakat melalui program (Corporate Social Responsibility). Di samping itu, perusahaan juga diminta mengoptimalkan penyerapan tenaga kerja di Jatim untuk menekan angka pengangguran. Dengan kerja sama yang optimal bareng Pemerintah, maka perusahaan akan bisa meningkatkan manfaat keberadaannya bagi masyarakat Jatim.

“Saya juga apresiasi pembiayaan kesehatan pegawai bagus sekali, yaitu ikut BPJS dan ada anggaran swakelola tambahan dari perusahaan,” ucapnya.

Para anggota Komisi D tampak pula berkeliling meninjau dan mengecek kolam penampungan limbah cair dan padat dari pabrik tersebut, serta melihat proses pembuatan pakan ternak dari sisa hasil produksi.

“Tadi saya menerima informasi kalau kapasitasnya adalah 1.200 KL per hari. Itu nantinya yang diolah menjadi Pupuk Amina,” jelasnya.

Selain Agung Mulyono, anggota komisi D DPRD Jatim yang hadir dalam kunjungan itu antara lain Masduki, Hidayat, Guntur Wahono, Satib dan Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Mohammad Ashari.

Seperti diketahui, Ajinomoto memproduksi pupuk organik cair dengan menggunakan bahan baku alami seperti tetes tebu, bernama Pupuk Amina. Sampai saat ini Ajinomoto telah mengembangkan berbagai pupuk yang memanfaatkan sisa hasil produksi mereka, harapannya agar para petani dapat lebih mudah mendapatkan pupuk yang mereka butuhkan untuk menjaga kesuburan tanah dan tanaman mereka.

Sementara itu, dari hasil diskusi, para anggota DPRD Jatim juga meminta agar PT. Ajinomoto juga melirik Pengelolaan Pusat Pengolahan Limbah Industri (PPLI) B3 di Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto untuk diajak kerja sama.

Sementara itu, Direktur PT. Ajinomoto Indonesia, Jasman Silalahi mengatakan perusahaannya akan terus berkomitmen mengurangi beban lingkungan. Sehingga, limbah yang dikelola akan bermanfaat bagi masyarakat luas dan menjadi nilai tambah bagi petani.

“Banyak aktivitas yang kita lakukan dan pada prinsipnya _waste yang kita hasilkan seminimal mungkin dan bisa dikelola bermanfaat buat masyarakat sekitarnya,” pungkasnya. (ari)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist