Surabaya, MercuryFM – Persoalan kemiskinan dan penataan birokrasi masih menjadi catatan perjalanan pasangan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak memasuki tahun keempat. Hal ini dikatakan Ketua Komisi A DPRD Jatim, Mayjen TNI (Purn) Istu Hari Subagio menyikapi 4 tahun duet kepemimpinan tersebut.
Menurut Istu, kinerja Khofifah-Emil terhadap penanganan kemiskinan di Jawa Timur meski berbagai upaya telah dilakukan, namun belum menunjukkan hasil yang signifikan.
“Walaupun sudah berupaya maksimal, tapi (hasilnya) belum maksimal. Penanganan yang dilakukan sebenarnya telah on the track. Cuma hasilnya belum maksimal, meski terjadi pengurangan kemiskinan. Sehingga penanganan penurunan kemiskinan perlu dimaksimalkan lagi,” ujarnya, Selasa (14/2/2023).
Sedangkan persoalan birokrasi, kekosongan jabatan Kepala Dinas di lingkungan Pemprov Jatim juga menjadi catatan tersendiri. Kata Istu, hal ini tak lepas dari kinerja tim asesmen Pemprov Jatim. Meski, ia mengakui jika tim asesmen provinsi pernah meraih juara di tingkat nasional.
“Sehingga saya pikir pembinaan personel memang perlu hitungan yang pasti. Berapa yang pensiun harus disiapkan, lapis-lapis itu harus sudah betul-betul (disiapkan). Kalau sekarang begitu kurang, pensiun, baru diasesmen, ya memang terpental-pental,” jelasnya.
“Jadi harapan kita ke depan, the right man on the right place (orang yang tepat ditempatkan di posisi yang tepat). Dengan asesmen itu patut kita dukung dan itu dilaksanakan secara consequences,” lanjutnya.
Dijelaskan mantan Pangdam Bukit Barisan ini, waktu persiapan yang efektif dilakukan dalam pergantian jabatan, seharusnya sudah mulai dari awal disiapkan secara berjenjang. Sehingga dibutuhkan asesmen akan ada prioritas pengganti di bawahnya.
“Saya contohkan kalau di militer, (ada) komandan, ada wakil komandannya. Wakil komandan itu sudah proses penyiapan sehingga bila dibutuhkan maka dia layak jadi komandan,” terangnya.
Karenanya memasuki satu tahun terakhir masa jabatan Khofifah-Emil, Istu berharap kepada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDM) Jatim agar dapat meningkatkan kualitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Ini diharapkan sebagai upaya regenerasi pejabat di lingkungan Pemprov Jatim.
“Memang sempat kemarin berlarut-larut pergantian Sekda (Sekretaris Daerah) terus ke bawah. Kita juga sudah ingatkan ke BKD (Badan Kepegawaian Daerah). Dan setelah kita ingatkan, alhamdulillah ada perbaikan, walaupun belum maksimal,” ucapnya.
Meski menyoroti dua hal itu, mantan Staf Khusus Panglima TNI di tahun 2014 tersebut mengatakan, selama 4 tahun memimpin Jatim, kinerja Khofifah-Emil sudah on the track. Bahkan di tahun 2022, ekonomi Jatim tumbuh 5,34 persen.
“Dari segi indeks pertumbuhan ekonomi mulai dari pandemi minus, sekarang sudah kembali ke lima koma (5,34 persen),” pungkas Politisi Golkar ini. (ari)