IHSG mulai menggeliat, Berikut rekomendasi saham dari Indo Premier

Jakarta, MercuryFM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali menggeliat, setelah minggu lalu mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen. Equity Analyst PT. Indo Premier Sekuritas, Rifqi Satria Dinandra mengatakan, ada 2 sentimen utama yang menggerakkan IHSG pada minggu lalu, yakni rilis Laporan Keuangan Emiten Perbankan dan PDB AS.

“Ada 2 emiten yang baru merilis laporan keuangan yang solid, yakni BCA dan BNI. Bank BCA mencatatkan laba bersih hingga 30% YoY. Rasio-rasio keuangan penting Bank BCA, yakni _cost of fund Kuartal 4 yang turun menjadi 0,8 dari 1,0, CASA Rasio, naik dari 79 menjadi 82, NIM naik dari 5,1 ke 5,3 dan LDR naik menjadi 68 dari 65,” tegas Rifqi di Jakarta, Senin, (30/1/2023).

Sementara itu, imbuhnya, laporan keuangan BBNI mencatatkan net profit sebesar 68% dengan rasio positifnya yakni cost of fund turun menjadi 1,5 dari 1,6, CASA Ratio naik dari 68 ke 72, NIM naik dari 4,7 menjadi 4,8 dan LDR yang naik menjadi 84 dari 80.

“Kedua emiten besar ini telah membaik. Ekspektasi kita bank-bank lainnya juga akan positif,” tandas Rifqi.

Ia tak memungkiri, kalau PDB AS juga ikut menggerakkan IHSG, di mana ekonomi AS pada 4Q22 tumbuh 2,9% secara tahunan. Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan konsensus 2,6 persen. Belanja konsumen yang merupakan 68% dari PDB juga naik 2,1 persen, atau lebih rendah dari sebelumnya 2,3 persen.

“Ekonomi Amerika yang terus tumbuh, jadi berita baik bagi ekonomi Indonesia,” ujar dia.

Sementara itu terkait sentimen minggu ini, Rifqi menjelaskan, ada 2 sentimen yang sebaiknya dicermati investor yakni inflasi dan PMI Manufaktur Indonesia, dan suku bunga AS.

Ia menjelaskan PMI Manufaktur pada Desember sudah meningkat dari 50,3 menjadi 50,9. Inflasi dalam negeri sudah mulai turun, pada bulan Januari ini konsensus inflasi di level 5,40% YoY (umum) dan 3,30% YoY (inti).

“Tren penurunan harga biaya transportasi setelah libur Nataru, diprediksi akan menjadi salah satu faktor inflasi yang lebih rendah pada bulan Januari dibandingkan sebelumnya,” tutur Rifqi.

Ia menambahkan suku bunga AS juga menarik untuk dicermati, karena saat ini sudah di level 4,50% dan diprediksi akan naik hanya 25 bps pada pertemuan awal Februari nanti.

“Agresivitas kenaikan suku bunga pun diprediksi akan berkurang. Apabila hanya naik 25 bps, maka agresivitas The Fed sudah berkurang sesuai dengan prediksi pasar,” terangnya.

Dihadapkan pada potensi penguatan IHSG minggu ini, Rifqi pun merekomendasikan buy untuk trading hingga Jumat, 3 Februari 2023 mendatang pada 6 saham berikut ini: BBCA (Support: 8.500, Resistance: 9.000), BBNI (Support: 9.325, Resistance: 9.950), BMRI (Support: 9.700, Resistance: 10.550), SIDO (Support: 735, Resistance: 785), RALS (Support: 665, Resistance: 700) dan APLN (Support: 152, Resistance: 162). (dan)

Next Post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Advertisement

Visual Radio

Add New Playlist