Surabaya, MercuryFM – Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPC PDIP Kota Surabaya Anas Karno, mengapresiasi dan bersyukur, Nahdliyin (warga/masyarakat Islam berlatar belakang ormas NU) lebih memilih PDI Perjuangan. Berdasarkan hasil survei SSC, PDIP meraih 48,9% pilihan warga NU. Disusul PKB 9,4 persen, dan Gerindra 8,3 persen.
“Mendapatkan suara Nahdliyin merupakan suatu kebanggaan, dan prestasi yang luar biasa. Sebab, Nahdliyin merupakan elemen penting bangsa ini. Baik, dalam memajukan bangsa dan merawat kebhinnekaan. Dan memperkuat citra PDI Perjuangan sebagai partai yang nasionalis religius,” ujarnya pada Selasa (17/1/2023).
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya tersebut menambahkan, kerja kemasyarakatan warga Nahdliyin, selaras dengan kerja kerakyatan PDIP. Sehingga dukungan tersebut akan memperkuat kerja-kerja kerakyatan PDIP dengan program konkret di tengah masyarakat.
“Misalnya, di bidang kebudayaan, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat. Hal ini sesuai dengan arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri,” jelas Anas.
Lebih lanjut Anas mengatakan, PDIP mempunyai kedekatan emosional dengan Nahdliyin, yang terbangun sejak zaman Bung Karno. Bahkan, Sang Proklamator diberi gelar oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) sebagai waliyul amri ad-dharuri bi asy-syaukah. Tepatnya pada tahun 1954.
“Gelar itu merupakan dukungan besar warga Nahdliyin pada kepemimpinan Bung Karno, yang disahkan dalam Muktamar NU di Surabaya,” pungkas Anas Karno. (lam)