Surabaya, MercuryFM – Memasuki tahun politik menuju Pemilu 2024 termasuk Pilpres, Partai Gerindra Jatim optimis para pendukung Prabowo di Pilpres semakin hari semakin menguat. Terlebih setelah terbentuk koalisi dengan PKB dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
“Koalisi dengan PKB merupakan ceruk massa baru bagi Pak Prabowo untuk menambah dukungan di Pemilu 2024 mendatang,”ujar Bendahara Partai Gerundra Jatim, Muhammad Fawait, yang juga Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim, Minggu (15/1/2023).
Menurut Fawait, aktifitas Prabowo Subianto yang sering melakukan silaturahmi dengan ulama-ulama, salah satunya di Jawa Timur, dengan konsep silaturahmi kebangsaan, diyakini pula akan mendapat simpati massa dari basis Nahdliyin.
“Urusan hasil survei yang menyebut pendukung Pak Prabowo pindah ke lainnya hanyalah dinamika politik saja. Kami para kader tetap optimistis survei Pak Prabowo selalu tinggi minimal selalu di nomor urut dua, bahkan juga ada teratas,” jelas Gus Fawait sapaan akrab Pengasuh Pesantren Nurul Chotib Al-Qodiry IV Jember ini.
Pihaknya, lanjut Presiden Laskar Sholawat Nusantara (LSN) Jawa Timur ini, sosok Prabowo Subianto masih on the track yang diharapkan memimpin Indonesia setelah presiden Jokowi.
“Dan ini sudah diakui oleh Presiden Jokowi adalah sosok kepemimpinan Pak Prabowo calon pemimpin masa depan. Kami yakin Prabowo akan menjadi presiden setelah Presiden Jokowi,” tandas Gus Fawait.
Pernyataan Fawait ini menjawab hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu. Di mana dalam survei tersebut, ditemukan pendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2019 lalu banyak bergeser ke calon presiden atau capres Anies Baswedan. Pendukung Prabowo itu kebanyakannya beralih ke Anies berlatarbelakang agama Islam.
“Pendukung Prabowo beralih ke Anies dari segmen Islam,” kata Founder SMRC, Saiful Mujani dalam keterangan pers beberapa waktu lalu.
“Ada 98,7 persen pemilih Prabowo beragama Islam pada 2019 bergeser ke Anies Baswedan,” lanjutnya.
Dia menyebutkan banyaknya pendukung Prabowo berbasis Islam beralih ke Anies Baswedan, karena Anies diidentikkan dengan politik Islam.
“Pada Pemilu 2019, sentimen Islam cukup kuat pada Prabowo. Sekarang diganti sama Anies. Sentimen Islam pada 2019 (sekarang) pindah ke Anies,” ucapnya. (ari)