Kediri, MercuryFM – Komisi D DPRD Jawa Timur meminta agar Pemerintah segera merealisasikan perbaikan jalur Guyangan-Pajeng yang menghubungkan dua kabupaten, yakni Nganjuk dan Bojonegoro. Pasalnya jalur alternatif itu rusak parah. Hal ini diakibatkan aktivitas truk kelebihan tonase yang membawa material pembangunan Waduk Semantok, di Bojonegoro.
Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, dr. Agung Mulyono, meminta agar Pemprov Jatim segera lakukan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk percepatan perbaikan jalan tersebut, agar tidak menganggu ekonomi masyarakat.
Agung menilai, seharusnya kontraktor pembangunan Waduk Semantok juga ikut bertanggung jawab. Karena jalur itu dilewati oleh truk yang memuat material pembangunan waduk.
“Jadi harus secepatnya berkolaborasi dengan kabupaten seperti Bojonegoro, dan kami sebagai mitra akan mengawal untuk mencari solusi agar secepatnya bisa diperbaiki,” ujarnya usai menggelar hearing antara Komisi D DPRD Jatim dengan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kediri, Dinas PU Bina Marga Jatim, Selasa (10/1/2023).
Selain kerusakan jalan tersebut, dari hasil hearing antara Komisi D DPRD Jatim dengan UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kediri, Dinas PU Bina Marga Jatim itu juga terungkap sejumlah permasalahan kerusakan jalan yang ada di wilayah tersebut.
Di antaranya jalur Kota Kediri-Kabupaten Blitar, jalur Pare-Jombang. Kondisi jalur provinsi itu harus mendapatkan perbaikan berkala, karena sering dilalui truk pasir dan material yang kelebihan tonase.
Di samping itu, jalur provinsi dari arah Ngantru, Tulungagung ke arah Srengat, Blitar kondisinya juga memprihatinkan. Jalur itu juga mengalami kerusakan, sehingga perlu mendapat perbaikan secara berkala.
Agung Mulyono yang juga Bendahara DPD Demokrat Jatim itu meminta, agar pada pelaksanaan APBD Jatim tahun 2023 ini, UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Kediri, PU Bina Marga Jatim segera memprioritaskan perbaikan jalur tersebut.
“Jadi harus melakukan 3B yakni membikin program kerja dan realisasi yang bagus, berkolaborasi dengan mitra di Dapil untuk mengawal anggaran, dan membuat output yang bisa dirasakan oleh rakyat. Salah satunya dengan memprioritaskan perbaikan jalan di ruas yang mengalami kerusakan itu,” jelas alumnus Fakultas Kedokteran (FK) Unair itu.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Jatim dari Dapil Tuban-Bojonegoro, Surawi, mengaku sedih dengan kerusakan jalur provinsi di Guyangan-Pajeng. Menurut dia, seharusnya, kontraktor yang mengerjakan pembangunan Waduk Semantok bertanggung jawab memperbaiki kerusakan.
“Terus terang saya trenyuh kalau melewati jalur itu. Karena kerusakannya cukup parah. Saya kira kontraktor harus segera melakukan perbaikan,” tambahnya.
Selain itu, Surawi berharap, agar Pemprov Jatim dan Pemkab Bojonegoro duduk bersama untuk mencari solusi, agar jalur tersebut bisa diperbaiki. Pasalnya, jalur yang menghubungkan Kabupaten Nganjuk-Bojonegoro itu cukup vital, karena sebagai jalur alternatif yang sering dilewati.
Selain menyoroti masalah kerusakan jalan, Komisi D DPRD Jatim juga meminta agar Pemprov Jatim antisipasi wilayah rawan banjir dan longsor. Pengerukan beberapa sungai di Jatim dilakukan secara optimal. Agar potensi banjir dan tanah longsor di wilayah Jatim bisa diminimalisir.
“Harus dilakukan kerja yang maksimal untuk mengantisipasi wilayah rawan bencana,” kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Mohammad Ashari.
Sementara itu, perwakilan UPT Pengelolaan Sumber Daya Air di Kediri, Toni, mengaku akan berusaha maksimal untuk menjalankan program kerja di instansinya. Meski, anggaran yang dikucurkan pada tahun 2023 mengalami penurunan. (ari)